Menu

Mode Gelap

Pendidikan

Angka Anak Tidak Sekolah Tinggi, Pemkot Tarakan Verifikasi Lapangan


					Walikota Tarakan dr. Khairul Membuka Bimtek Verifikasi dan Validasi Data Anak Tidak Sekolah. Foto: fokusborneo.com Perbesar

Walikota Tarakan dr. Khairul Membuka Bimtek Verifikasi dan Validasi Data Anak Tidak Sekolah. Foto: fokusborneo.com

TARAKAN – Berdasarkan Pusat Data dan Teknologi Informasi (PUSDATIN) angka anak tidak sekolah di Kota Tarakan mencapai 3.700 anak. Angka ini cukup besar dan dampaknya dapat menimbulkan angka kemiskinan baru.

Walikota Tarakan, dr. Khairul menjelaskan berdasarkan data nasional 3.700 anak ini ada anak belum pernah sekolah (BPB) sebanyak 1.953, Drop Out (DO) 1.093 anak dan Lulus Tidak Melanjutkan (LTM) sebanyak 654.

“Maka kita minta bantuan Kelurahan untuk melakukan pemetaan melakukan langkah apakah anak ini tinggal di Tarakan atau hanya KTP saja, kita lakukan verifikasi lapangan by name by address,” ujar Walikota, Kamis (6/6/2025).

width"250"

Walikota menegaskan angka ini cukup besar sehingga perlu dilakukan validasi di lapangan, untuk memastikan angka nasional ini benar dan valid.

width"400"
width"450"
width"400"

“Kita melakukan verifikasi lapangan apakah benar jumlahnya, apa masalahnya,” katanya.

Tentu ada beberapa langkah kedepan, setelah data ini valid, salah satunya sekolah rakyat untuk anak-anak yang memang miskin ekstrim dengan kuota 50 SD dan 50 SMP, kemudian anak tidak sekolah yang melampaui usia akan dimasukan ke Pusat Kegiatan Belajar Mengajar Masyarakat (PKBM).

width"300"

“Kita akan pilah,” tegasnya.

Sementara itu, Agung Kurniawan, Sekretaris Dinas Pendidikan Tarakan mengatakan data 3.700 tersebut adalah data Pusdatin dan belum terkonfirmasi ke Dinas.

“Kita punya data, tapi tidak sebesar itu, tidak sampai 50 persen dari data yang ditampilkan Pusdatin,” ungkapnya.

Meski begitu, pihaknya telah mengumpulkan Kepala Sekolah se Kota Tarakan untuk mencari data apakah anak tidak sekolah di lingkungan sekitar. Kemudian pihaknya mengumpulkan lurah berserta operator untuk membantu verifikasi dan validasi data anak tidak sekolah.

“Kita target secepatnya selesai datanya sebelum pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang kita mulai 7 Juli nanti,” katanya.

Verifikasi lapangan juga akan melibatkan ketua RT dan Dasawisma secara door to door, sehingga data yang dihasilkan rill, dan kemudian di input ke aplikasi Dapodik Dinas Pendidikan. (ary)

Artikel ini telah dibaca 33 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Wagub Ingkong Ala Letakkan Batu Pertama Pembangunan Gedung Serbaguna SMTK Long Bia

5 Juni 2025 - 19:05

Pondok Pesantren Tegalrejo Siap Dirikan SMK dan Pesantren di IKN, Perkuat SDM Berbasis Karakter dan Kejuruan

5 Juni 2025 - 18:36

Kabar Baik, Tukin Dosen UBT Segera Cair Langsung Dibayar Enam Bulan

5 Juni 2025 - 14:41

President University Jajaki Pembukaan Kampus di IKN, Perkuat Ekosistem Pendidikan Masa Depan

5 Juni 2025 - 10:19

Tembus PNS di Sekretariat Presiden, Ainul Alumni FE UBT Bisa Jadi Teladan

2 Juni 2025 - 22:53

Momen Haru Pelepasan Siswa Kelas 6 SD Negeri 013, Bersiap Menuju Jenjang Berikutnya

2 Juni 2025 - 13:44

Trending di Daerah