TARAKAN – Dalam rangka menyambut tahun ajaran baru, KKN PPM UGM Tarakan turut berpartisipasi dalam acara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di MTs dan MA Imam Asy-Syafi’i Tarakan. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan adalah sosialisasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan tema “Kutu Kecil Penyebab Penyakit Kulit”.
Sosialisasi ini mendapat sambutan positif dari para santri serta guru-guru di Pondok Pesantren Imam Asy-Syafi’i, mengingat penyakit kulit, seperti scabies, merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling sering terjadi di lingkungan pesantren.

Materi yang disampaikan oleh Tim KKN-PPM UGM Tarakan mencakup pengenalan tentang scabies, cara penularannya, serta upaya pencegahan dan penanganan penyakit tersebut. Penyampaian materi tersebut diterima dengan sangat baik oleh para santri, terlihat dari antusiasme mereka dalam menyimak penjelasan dan berpartisipasi aktif dalam sesi tanya jawab.
Melalui sosialisasi ini, Tim KKN-PPM UGM Tarakan ingin kembali mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan diri dan lingkungan, untuk mencegah penyebaran penyakit yang dapat mengganggu kesehatan dan aktivitas belajar santri.
Materi ini sangat relevan, mengingat scabies merupakan penyakit kulit yang menduduki posisi ketiga terbanyak di Indonesia. Dengan adanya kehadiran Tim KKN-PPM UGM Tarakan di MTs dan MA Imam Asy-Syafi’i Tarakan, diharapkan dapat menciptakan perubahan mindset di kalangan para santri dan memotivasi mereka untuk lebih mengedepankan perilaku hidup bersih di lingkungan pesantren.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi ini mengingat santri-santri di sini tinggal di lingkungan yang cukup padat, sehingga persebaran penyakit kulit menjadi sangat rawan. Dengan adanya sosialisasi dari teman-teman KKN-PPM UGM Tarakan ini, santri-santri diharapkan mampu menerapkan pola hidup sehat dan bersih di lingkungan pondok pesantren ke depannya,” ungkap Ustadzah Tika, salah satu guru di MTs Imam Asy-Syafi’i Tarakan.
Kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim KKN-PPM UGM Tarakan ini juga sesuai dengan SDGs nomor 3,4, dan 10 di mana sosialisasi ini berkontribusi untuk meningkatkan kesadaran akan kebersihan diri santri dan juga untuk mengurangi ketimpangan pengetahuan di pelosok Indonesia. (**)