TARAKAN – Universitas Borneo Tarakan (UBT) mencatat sejarah penting dengan digelarnya wisuda ke-40 di Lantai 4 Gedung Rektorat UBT, Kamis (31/7/25).
Momen ini bukan hanya seremoni pelepasan, tetapi juga perayaan atas perjuangan intelektual, ketekunan, dan harapan para wisudawan dan wisudawati.
Dalam sambutannya, Rektor UBT, Prof. Yahya Ahmad Zein, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh lulusan.
“Kalian bukan hanya telah menuntaskan studi, tetapi juga telah membuktikan bahwa kalian siap menjadi bagian dari perubahan zaman yang terus bergerak dengan cepat,” ujar Prof. Yahya.
Ia menekankan dunia saat ini telah memasuki era revolusi pengetahuan generasi ketiga, seperti yang diungkapkan dalam buku Funky Business, di mana kekuatan tidak lagi diukur oleh kekayaan alam semata, melainkan oleh kecepatan berpikir dan kemampuan beradaptasi.
Prof. Yahya menegaskan bahwa lulusan UBT harus menjadi individu yang hidup untuk membawa perubahan, bukan hanya bekerja untuk hidup. Di tengah gelombang revolusi ilmu pengetahuan, terutama kecerdasan buatan (AI), ia mengingatkan bahwa kekuatan kini ditentukan oleh pengetahuan, kreativitas, dan kemampuan berinovasi.
“Dalam dunia yang terus bergerak cepat, yang memenangi persaingan bukanlah yang paling besar, tetapi yang paling adaptif dan cepat berubah,” tambahnya.
Lebih lanjut, Prof. Yahya menjelaskan ijazah yang diterima para wisudawan hari ini bukanlah garis akhir, melainkan titik awal memasuki arena kehidupan yang jauh lebih dinamis dan menantang. UBT saat ini tengah mengembangkan visi sebagai Entrepreneurship University, yakni universitas yang tidak hanya mencetak pencari kerja, tetapi juga pencipta lapangan kerja.
“Kampus ini hadir bukan sekadar tempat belajar teori, tetapi juga tempat lahirnya inovasi, kewirausahaan sosial, dan pemimpin masa depan,” kata Rektor.
Untuk mencapai visi ini, UBT terus membangun kemitraan strategis dengan pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat sipil. Komitmen juga diperkuat dalam riset terapan dan pengembangan inovasi yang relevan dengan kebutuhan daerah, khususnya di sektor energi, maritim, pendidikan perbatasan, pertanian terpadu, dan industri kreatif.
Prof. Yahya berharap lulusan UBT mampu menjawab tantangan global dari perbatasan Indonesia, menjadi pelaku utama dalam melahirkan ide, usaha, dan terobosan yang lahir dari lokalitas, namun berkelas global.
Rektor UBT juga menekankan di tengah kompetisi global yang ketat dan dunia kerja yang dinamis, modal utama bagi lulusan adalah semangat belajar yang tidak pernah padam, keberanian untuk mencoba, dan etika untuk selalu berbuat benar. Ia mengutip pesan bijak Socrates,
“Saya tidak tahu apa-apa selain ketololan saya sendiri,” untuk mengingatkan pentingnya kerendahan hati dalam belajar dan menjalani kehidupan.
Sebagai alumni UBT, para wisudawan diminta untuk menjaga nama baik almamater dengan terus berkarya, belajar, dan berkontribusi bagi bangsa dan negara.
“Jangan menunggu peluang datang ciptakanlah peluang! Bangun usaha, bentuk komunitas, ajak orang lain tumbuh bersama,” seru Prof. Yahya.
Rektor Prof. Yahya Ahmad Zein menutup sambutannya dengan pesan kepada para wisudawan. “Beranilah bermimpi besar, tetapi tetaplah berpijak pada nilai-nilai. Jadilah generasi pembelajar sepanjang hayat, pembawa perubahan, dan penjaga masa depan Indonesia yang lebih baik. Selamat menempuh perjalanan baru,” tutupnya.
Acara wisuda ini turut dihadiri oleh Pj. Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalimantan Utara (Kaltara), Bustan.
Dalam sambutannya, Bustan menegaskan sinergi antara pemerintah provinsi, pemerintah kota, pemerintah kabupaten, akademisi, dunia usaha, dan masyarakat adalah kunci keberhasilan pembangunan di Kaltara.
“Saya percaya bahwa dengan semangat kolaborasi, kita bisa wujudkan Kalimantan Utara sebagai provinsi yang maju, makmur, eksklusif berkelanjutan, dan terdepan di kancah nasional maupun internasional,” ujar Bustan.
Ia juga mengucapkan selamat kepada para wisudawan dan berharap mereka terus mengukir prestasi serta berjuang untuk kehidupan yang lebih baik, demi masyarakat, bangsa, dan negara, khususnya Provinsi Kaltara.(Mt)