TARAKAN, Fokusborneo.com – Rektor Universitas Borneo Tarakan (UBT), Prof. Dr. Yahya Ahmad Zein, memberikan pesan mendalam kepada para mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Utara.
Pesan ini disampaikan kepada seluruh mahasiswa UBT yang akan menyuarakan aspirasi mereka ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) terkait tuntutan pembatalan tunjangan anggota DPR RI.
Yahya Ahmad Zein menekankan berjuang dan menyuarakan aspirasi adalah hak konstitusional setiap warga negara.
Ia juga mendorong para mahasiswa untuk terus menyuarakan hak-hak mereka, namun dengan catatan untuk selalu menjaga almamater, yakni UBT.
”Kita boleh berjuang, silakan, karena ini adalah hak konstitusional saudara-saudara semua. Suarakan apa yang menjadi hak kita,” ujarnya.
Ia menambahkan, hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah keamanan dan ketertiban.
“Pesan saya, jaga Universitas Borneo, jaga fakultas Anda, jaga kedudukan Anda sebagai mahasiswa. Menyampaikan pendapat adalah hak konstitusional Anda, tapi jangan sampai Anda mudah terprovokasi dan akhirnya anarki,” tegasnya.
Prof. Yahya juga berharap setiap aksi yang dilakukan mahasiswa dapat berjalan aman sesuai rencana, dan tuntutan yang dibawa dapat menjadi harapan bersama untuk kemajuan bangsa.
“Semoga bisa jalan aman sesuai rencana dan apa yang menjadi harapan kita, tuntutan kita, untuk Indonesia lebih baik, untuk Kalimantan Utara yang lebih baik, bahkan untuk kota kita tercinta Tarakan lebih baik,” katanya.
Sementara itu, aksi ini dimotori Aliansi Utara yang merupakan gabungan dari 22 lembaga mahasiswa dan organisasi masyarakat, tanggal 1 September 2025 lalu, sepakat mengusung beberapa tuntutan utama, antara lain:
• Mendesak pembatalan tunjangan DPR RI yang dinilai tidak pro-rakyat dan berpotensi membebani anggaran negara.
• Mendorong pengesahan RUU Perampasan Aset untuk memberantas korupsi dan RUU Masyarakat Adat guna melindungi hak-hak mereka.
• Mendorong reformasi Polri agar menjadi lembaga yang lebih profesional, humanis, dan transparan.(Mt)
Discussion about this post