TARAKAN, Fokusborneo.com – Program Beasiswa Kaltara Unggul bukan sekadar bantuan dana pendidikan, melainkan sebuah instrumen vital yang membawa harapan besar bagi warga kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan pada akhirnya, memperbaiki kondisi ekonomi keluarga secara berkelanjutan.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kaltara, Syamsuddin Arfah, menegaskan pentingnya program ini, khususnya bagi mahasiswa dan pelajar yang memiliki keterbatasan finansial.
Syamsuddin Arfah menyampaikan beasiswa menjadi jembatan bagi anak-anak berprestasi dari latar belakang ekonomi sulit.
Dengan mendapatkan dukungan dana, mereka dapat fokus belajar tanpa terbebani biaya kuliah atau sekolah, sehingga memiliki peluang lebih besar untuk lulus dan mendapatkan pekerjaan yang layak.
”Ini memang sangat membantu adik-adik kita yang kuliah. Beasiswa ini ditunggu-tunggu, bukan hanya oleh mahasiswa, tapi juga pelajar SMA/SMK,” ujarnya, Senin (1/12/25).
Ia menambahkan, pendidikan tinggi seringkali menjadi satu-satunya aset yang dimiliki keluarga kurang mampu untuk memutus rantai kemiskinan.
Lulusan dengan kualifikasi yang baik diharapkan dapat menjadi tulang punggung ekonomi keluarga, membawa dampak positif yang berkelanjutan.
Meskipun menyadari bahwa beasiswa adalah harapan masyarakat, Syamsuddin Arfah tidak menampik adanya tantangan dalam pengalokasian anggaran.
Usulan untuk menaikkan anggaran beasiswa dari Rp 15 Miliar menjadi Rp 20 Miliar masih menghadapi kendala, terutama karena tekanan pada Transfer ke Daerah (TKD).
”Persepsinya sama, baik dari pemerintah provinsi maupun DPRD. Oh, ini penting. Cuma memang ini kan sudah lama nih Rp 15 Miliar, memang harus ada kenaikan,” jelas Syamsuddin.
Ia berharap, meskipun kondisi anggaran saat ini menuntut sikap defensif, adanya perbaikan kondisi keuangan di masa depan dapat merealisasikan penambahan anggaran.
Hal ini untuk memastikan lebih banyak anak Kaltara yang kurang mampu bisa terbantu, mengingat beasiswa ini mencakup berbagai jenjang pendidikan.
Untuk menjamin keberlanjutan dan perluasan program, Syamsuddin Arfah kembali menyerukan kolaborasi dengan sektor swasta. Dengan sekitar 5.000 perusahaan terdaftar di Kaltara, kontribusi melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) diharapkan dapat melengkapi dana dari Pemprov.
”Kita enggak bisa mengandalkan dengan kondisi saat ini. Kalau ini bisa berbagi kecil-kecil, ini kan menjadi bagus. Ini dalam rangka untuk meningkatkan beasiswa ini merupakan harapan nyata bagi anak-anak kita,” tutupnya.
Syamsuddin Arfah menekankan peran beasiswa sangat vital dalam membentuk masa depan Kaltara yang lebih sejahtera.(*/mt)















Discussion about this post