TARAKAN, Fokusborneo.com – Universitas Borneo Tarakan (UBT) mengambil langkah cepat dan konkret untuk meringankan beban mahasiswanya yang terdampak parah bencana banjir di wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Rektor UBT, Prof. Dr. Yahya Ahmad Zein, mengumumkan kebijakan pemberian keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi total 49 mahasiswa yang keluarganya menjadi korban bencana.
Prof. Dr. Yahya Ahmad Zein menegaskan kebijakan ini adalah wujud komitmen UBT agar tidak ada satu pun mahasiswa yang terhenti masa studinya akibat musibah yang menimpa keluarga.
”Kami tidak mau gara-gara ini, anak-anak yang sedang kuliah kemudian terhenti. Kami berharap bantuan ini dapat memastikan keberlanjutan studi mereka,” ujar Prof. Yahya.
Berdasarkan inventarisasi yang dilakukan UBT, para mahasiswa dikelompokkan menjadi tiga kategori dampak, dan keringanan UKT ini berlaku untuk semester depan yaitu terdampak ringan, sedang dan berat.
Untuk terdampak ringan, akan menerima keringanan UKT sebesar 30%. Terdapat 14 mahasiswa dalam kelompok ini yang sebagian besar berasal dari daerah seperti Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Dairi, Kabupaten Simalungun, dan Kabupaten Asahan.
Terdampak sedang, diberikan keringanan UKT sebesar 50%. Kelompok ini mencakup 7 mahasiswa, termasuk yang berasal dari Kabupaten Humbang Hasundutan, Kota Medan, dan Kabupaten Deli Serdang.
Sedangkan mahasiswa yang keluarganya mengalami dampak paling parah akan mendapatkan pembebasan UKT sebesar 100%. Kategori ini mencakup 6 mahasiswa yang mayoritas berasal dari Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Tapanuli Tengah.
”Bagi yang berdampak berat, kami membebaskan UKT-nya 100%. Ini sejalan dengan kebijakan kementerian bahwa mahasiswa yang keluarganya terdampak tidak boleh berhenti kuliahnya,” tegas Prof. Yahya.
Dari total 49 mahasiswa yang terdata terdampak, UBT mencatat 22 mahasiswa di antaranya telah berstatus sebagai penerima beasiswa KIP Kuliah, yang secara otomatis sudah menanggung biaya pendidikan mereka.
”Yang sisanya, yang belum mendapatkan KIP Kuliah, itu yang kami coba cover dengan kebijakan ini. Kami akan memberikan stimulan ini per semester, sambil terus melihat perkembangan kondisi mereka,” tambah Rektor.
Sebagai bentuk dukungan tambahan, Prof. Yahya Ahmad Zein juga menawarkan fasilitas akomodasi bagi mahasiswa yang membutuhkan. Mahasiswa yang terdampak ditawarkan untuk tinggal di asrama mahasiswa UBT guna menjamin mereka memiliki tempat tinggal yang layak selama melanjutkan studi.(*/mt)






















Discussion about this post