TARAKAN, Fokusborneo.com – Universitas Borneo Tarakan (UBT) kembali menegaskan komitmennya sebagai Garda Terdepan Akademik dalam isu kesejahteraan dan keamanan masyarakat.
Melalui Jurusan Psikologi, UBT secara proaktif merespons kebutuhan mendesak di kawasan pesisir dengan meluncurkan program pengabdian masyarakat bertajuk S.I.A.P (Sosialisasi dan Intervensi Anti-Pelecehan) di Kelurahan Selumit Pantai, Kecamatan Tarakan Tengah, Kota Tarakan.
Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan, melainkan perwujudan tanggung jawab moral UBT untuk menanggulangi masalah sosial yang masih dianggap tabu yaitu pelecehan dan kekerasan seksual.
Inisiatif UBT ini secara strategis menyasar calon pengurus Karang Taruna Selumit Pantai periode 2025-2030, memastikan bahwa upaya pencegahan berakar kuat di tingkat komunitas. UBT memastikan program S.I.A.P ini menghasilkan luaran yang berkelanjutan.
Tim Dosen Psikologi UBT terdiri dari Cici Ismuniar, M. Psi., A. Ahmad Ridha M. Psi., sekaligus Sekretaris Jurusan Psikologi, Nazwa Manurung, M. Psi., Ari Rahmi Hasfaraini, S. Pd , M. Psi dan Nurul Hidayah M. Psi., telah menyusun modul ini melalui kajian ilmiah mendalam yang disesuaikan dengan konteks sosial budaya Selumit Pantai.
Modul ini menjadi bukti nyata dedikasi UBT dalam mentransformasi pengetahuan akademis menjadi panduan praktis untuk pencegahan, intervensi, dan pelaporan yang legal dan aman.
UBT membekali para pemuda dengan keterampilan kritis, termasuk Psychological First Aid (PFA). Hal ini menjadikan calon pengurus Karang Taruna tidak hanya sebagai agen edukasi, tetapi sebagai Titik Kontak (Contact Point) yang terlatih untuk memberikan intervensi awal, memastikan penanganan kasus kekerasan seksual dapat dilakukan secara cepat dan terarah.

Cici Ismuniar, M. Psi., salah satu Dosen Psikologi UBT yang terlibat dalam tim pengabdian ini, menekankan kegiatan ini adalah model yang harus direplikasi.
”Komitmen kami di UBT adalah menciptakan lingkungan aman yang berkelanjutan. Kami tidak hanya menyelenggarakan kegiatan, tetapi menciptakan sistem di akar rumput,” ujarnya.
UBT berkomitmen penuh untuk menjadikan program S.I.A.P ini sebagai model yang dapat direplikasi di wilayah Kota Tarakan dan daerah lain di Kalimantan Utara (Kaltara).
“Psikoedukasi adalah investasi jangka panjang. Keberhasilan program ini membuktikan bahwa intervensi yang dirancang secara tepat oleh perguruan tinggi, yang disesuaikan dengan karakteristik lokal, mampu menciptakan perubahan perilaku dan kesadaran publik yang nyata,” tegas Cici.
Melalui kolaborasi kuat antara akademisi dan komunitas lokal, UBT terus berupaya memperluas jangkauan pengabdiannya demi terciptanya lingkungan yang bebas dari pelecehan dan kekerasan.(**)






















Discussion about this post