TARAKAN – Komisi 3 DPRD Kota Tarakan melajukan peninjauan drainase yang ada di RT 18 dan jalan di RT 2 Kelurahan Juata Permai, Senin (15/2/21). Drainase tersebut, banyak dikeluhkan warga karena saat air laut pasang sering meluap dan merendam jalanan hingga menyebabkan anak-anak mau ke sekolah tidak bisa lewat.
Kunjungan anggota Komisi 3 DPRD Kota Tarakan bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), Dinas Perumahan dan di dampingi Ketua RT 18 ini, menindaklanjuti keluhan warga yang disampaikan ke DPRD. Drainase di RT 18 yang menuju ke sekolah dasar negeri (SDN) 051 Juata Permai dengan panjang sekitar 200 meter ini, tidak bisa menampung air laut pada saat pasang.
“Kondisi drainase itu belum disiring jadi pas pasang air lautnya meluap dan merendam jalan, sehingga menyebabkan anak-anak yang mau berangkat ke sekolah tidak bisa lewat. Jadi memang harus secapatnya dikerjakan, tapi kondisi anggaran sekarang ini dan pakai Sistem Informasi Perencanaan dan Pembangunan Daerah (SIPD) sudah tidak bisa dirubah lagi anggaran,” kata anggota Komisi 3 DPRD Kota Tarakan Sukir ditemui usai kunlap, Senin (15/2/21).

Keluhan ini, selanjutkan akan disampaikan ke pemerintah Kota Tarakan agar drainase segera dibangun. Supaya air laut pasang tidak lagi meluap ke jalan yang menjadi akses warga RT 18.
“Tahun ini kelihatannya belum bisa kemungkinan diusulkan pada tahun 2022. Sebenarnya jalanannya sudah pengerasan tinggal drainase saja perlu diperbaiki,” ujar politisi PKS.
Pembangunan drainase ini, bakal diperjuangkan Komisi 3 DPRD Kota Tarakan saat pembahasan anggaran dengam pemerintah agar diprioritaskan. Selama ini, saat terjadi air laut pasang warga maupun anak-anak yang mau berangkat ke sekolah terpaksa harus melewati tanah warga yang tidak terendam air.
“Sebelah kiri drainase ada tambak dan sungai besar, jadi air itu yang meluap dan merendam jalan. Apalagi jalanan itu, dilewati sekitar 50 KK (Kepala Keluarga). Harapan kami Komisi 3 segara terealisasi, karena ada akses jalan ke fasilitas pendidikan itu yang lebih penting jangan sampai anak-anak sekolah terhambat,” tutup Sukir.(wk)