Menu

Mode Gelap

Politik

Dikeluhkan Warga, Komisi III DPRD Tarakan Minta Pemkot Buatkan Drainase di RT 22 Jembatan Bongkok


					Anggota Komisi III DPRD Kota Tarakan tinjau jalan di RT 22 Karang Anyar Pantai, Senin (12/4). Foto  : Istimewa Perbesar

Anggota Komisi III DPRD Kota Tarakan tinjau jalan di RT 22 Karang Anyar Pantai, Senin (12/4). Foto : Istimewa

TARAKAN – Kondisi jalan di Jembatan Bongkok RT 22 Kelurahan Karang Anyar Pantai yang berlubang, banyak dikeluhkan warga. Kondisi tersebut, sudah terjadi sejak dua tahun terakhir.

Keluhan tersebut, langsung direspon DPRD Kota Tarakan melalui Komisi III dengan melakukan kunjunhan ke lokasi. Sekretaris Komisi III DPRD Kota Tarakan Hamka menyampaikan, tidak adanya drainase, menimbulkan genangan air dan membuat jalanan tersebut rusak.

“Disana sudah banyak terdapat kubangan-kubangan air, karena tidak adanya drainase. Mudahan pemerintah Kota Tarakan bisa memperhatikan dan melakukan perencanaan pembuatan drainase,” kata Hamka ditemui usai kunjungan lapangan, Senin (12/4/21).

Komisi III DPRD Kota Tarakan bersama dinas terkait meninjau jalan di RT 22 Karang Anyar Pantai.

Dikatakan Hamka, Komisi III DPRD Kota Tarakan sudah tiga kali melakukan kunjungan, tetapi sampai sekarang belum ada tindaklanjut dari pemerintah.

“Sampai saat ini belum ada pengerjaan sama sekali. Percuma jalanannya bagus tapi tidak ada drainase akhirnya rusak juga,” ujar politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Dijelaskan Hamka, kondisi jalanan rusak ini, sudah terjadi sejak dua tahun terakhir. Bahkan warga melalui swadaya masyarakat, menggali sendiri drainase.

“Karena tidak adanya tindaklanjut akhirnya galian drainase tersebut kembali tertutup tanah. Warga berharap pemerintah membangunkan drainase supaya air tidak lagi menggenang dijalanan,” tutur anggota DPRD Kota Tarakan dari dapil 3 Tarakan Barat.

Peninjuan jalan di RT 22 Karang Anyar Pantai.

Ditambahkan Hamka, jalanan rusak ini panjang sekitar 500 meter. Banyaknya lumbang jalan, juga mengakibatkan warga yang melintas menggunakan kendaraan roda dua terjatuh.

“Apalagi disitu padat penduduk. Kasihan warga yang mau melaksanakan ibadah sementara air yang menggenang bukan air bersih, tetapi air kubangan dari limbah masyarakat yang tidak punya drainase,” terang Hamka.

Ditambahkan Hamka, pemerintah melalui dinas terkait sudah melakukan peninjuan dilapangan. Warga berharap bisa segera ditindaklanjutin.

“Katanya (Pemkot) sudah melakukan survei disana, hanya saja belum tahu sudah masuk perencanaan atau belum. Harapannya secepatnya dibuatkan drainasenya. Kalau jalanan kembali diperbaiki tapi tidak ada drainase nanti percuma saja,” tutup Hamka.(Wic)

Artikel ini telah dibaca 382 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Pemilih Berkelanjutan Triwulan II 2025, Menurun 1.264 Orang dari DPT Pilkada 2024

4 Juli 2025 - 21:49

Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Soroti Dampak Lingkungan dan Tanggung Jawab Industri

4 Juli 2025 - 05:29

DPRD Bulungan Apresiasi PT Lamindo, Siapkan Fasilitas Rumah Singgah untuk Pasien Bunyu

2 Juli 2025 - 17:30

Fraksi Nasdem, Sinergi Pemerintah dan Legislatif Kunci Meningkatkan PAD

1 Juli 2025 - 19:14

Ijazah Karyawan Dikembalikan, DPRD Apresiasi Itikad Pemilik Perusahaan 

1 Juli 2025 - 13:15

10 Parpol Terima Bantuan Keuangan dari Pemkot Tarakan Total Rp 1,1 Milliar

30 Juni 2025 - 16:42

Trending di Politik