TARAKAN – Partai Nasional Demokrat (Nasdem) belum menentukan siapa bakal calon yang akan kembali diusung di pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kota Tarakan 2024 mendatang. Sebagai Partai pengusung petahana di pilkada 2018, Partai Nasdem masih akan melihat perkembangan 2 tahun kedepan sebelum memutuskan dukungannya.
Sekretaris Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Kalimantan Utara Supa’ad Hadianto mengatakan, sampai saat ini masih menunggu keputusan dan kebijakan dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem.

“Karena belajar dari Pilkada sebelumnya, tentu ada evaluasi sesuai dengan peta politik yang terjadi 2 tahun kedepan. Tahun ini 2021 tentu kita melihat, tahun 2022 dan 2023 kita lihat dinamika dan politik di daerah dan di tingkat pusat, semua itu menjadi kajian dan referensi siapa yang akan dicalonkan di Pilkada 2024,” kata Supa’ad.
Meskipun demikian, kata Supa’ad Partai Nasdem tetap memprioritaskan kader untuk dicalonkan. Sebab rekrutmen kader, tidak mudah untuk menjadi pemimpin.
“Kalau kader sangat diutamakan, bahkan kader itu harus maju karena rekrutmen kader itu kan tidak mudah sangat sulit untuk menjadi pemimpin. Sehingga kalau kader mempunyai peluang, maka kader yang diutamakan itu sudah kita lakukan di Pilkada 2020,” jelas pria yang juga menjabat sebagai anggota DPRD Provinsi Kaltara.
Di Pilkada Kota Tarakan 2018 lalu, dijelaskan Supa’ad Partai Nasdem tidak mengusung kader karena tidak ada kader yang mumpuni.
“Pilkada di Tarakan kemarin Nasdem tidak ada kader yang diusung karena memang tidak ada kader yang mumpuni yang bisa bertarung di Pilkada,” ujar mantan anggota DPRD Kota Tarakan.
Dikatakan Supa’ad, Pilkada 2024 di Kota Tarakan Partai Nasdem kembali menargetkan kemenangan. Sebab di Pilkada 2020, calon kepala daerah diusung Partai Nasdem di Provinsi Kaltara maupun di Kabupaten se-Kaltara, hanya di Kabupaten Nunukan yang menang dan sisanya kalah.
“Target kedepan di Tarakan harus menang makanya kita lihat peta politik 2 tahun kedepan baik tingkat nasional maupun Provinsi Kaltara. Karena akan ada kevakuman kepemimpinan sebelum pilkada, ini juga akan menjadi pertimbangan,” tutup Supa’ad.(Wic)