TARAKAN – Ketua Komisi 2 DPRD Kota Tarakan Sofyan Udin Hianggio mendukung pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah segera dibuka di Kota Tarakan. Apalagi status PPKM di Kota Tarakan turun dari level 4 menjadi level 3.
“Sebenarnya pembelajaran sudah dimulai di Tarakan. Ada beberapa sekolah yang sudah melakukan simulasi termasuk sekolah swasta, apalagi level PPKM sudah turun menjadi 3,” kata Sofyan Udin Hianggio saat diwawancarai Fokusborneo.com beberapa waktu lalu.
Dijelaskan Sofyan, sebelumnya Komisi 2 DPRD Kota Tarakan telah meninjau proses persiapan PTM di beberapa sekolah. Dari hasil peninjuan, penerapan protokol kesehatan (Prokes) untuk mencegah penyebaran Covid-19 di sekolah cukup ketat.
“Termasuk sekolah anak saya sendiri (SDIT Ulul Albab). Mereka juga melalui proses mulai dari pengantaran, penjemputan, itu semua sudah melalui tahapan-tahapan yang sangat ketat untuk menghindari penyebaran Covid-19,” ujar politisi Partai Golkar.
Dikatakan Sofyan, pemerintah Kota Tarakan saat ini gencar melakukan program vaksinasi Covid-19 massal untuk mempercepat terbentuknya herd immunity. Sasaran vaksinasi ini, tidak hanya masyarakat umum tetapi juga guru dan pelajar.
“Memang mau tidak mau kita juga harus bersiap-siap. Apalagi juga beberapa persyaratan termasuk guru divaksin sudah, termasuk siswa. Mudah-mudahan vaksin di Tarakan bisa mencapai diatas 50 persen jadi bisa PTM,” jelas Ketua Fraksi Golkar DPRD Kota Tarakan.
Ditambahkan Sofyan, apalagi kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Tarakan, sudah menurun jauh dibandingkan pasca lebaran Idul Fitri bulan Juni dan Juli 2021. Sesuai data Satgas Covid-19, penambahan kasus Covid-19 perharinya di bawah 10 orang dan kasus aktif 166 orang.
“Ini kan jedahnya sudah lama dan semua sekolah sudah berproses untuk menghadapi PTM. Jadi setelah dibuka, mereka ini sudah siap melakukan PTM,” beber Opan sapaan akrap Sofyan Udin Hianggio.
Sementara itu, berdasarkan data dirilis Satgas Covid-19 Kota Tarakan per tanggal 21 Oktober 2021, masyarakat yang sudah divaksin dosis pertama sebanyak 114.027 jiwa atau 53,41 persen dan dosis kedua sebanyak 40.178 jiwa atau 18,81 persen. Untuk dosis ketiga sasaran sumber daya manusia kesehatan, dari 3.078 jiwa sudah 2.036 jiwa atau 66,15 persen.(Mt)