Menu

Mode Gelap

Politik

Sering Kebanjiran, Warga RT 10 Karang Anyar Pantai Ngadu ke DPRD Minta Siring Sungai Ditinggikan


					Anggota Komisi III DPRD Kota Tarakan bersama DPUTR dan Lurah Karang Anyar Pantai meninjau Sungai Karang Anyar yang sering meluap ketika hujan deras. Foto : Fokusborneo.com Perbesar

Anggota Komisi III DPRD Kota Tarakan bersama DPUTR dan Lurah Karang Anyar Pantai meninjau Sungai Karang Anyar yang sering meluap ketika hujan deras. Foto : Fokusborneo.com

TARAKAN – Sering kebanjiran saat hujan deras dan air laut pasang, warga RT 10 Kelurahan Karang Anyar Pantai mengadu ke DPRD Kota Tarakan meminta pemerintah agar siring Sungai ditinggikan. Sejak ada pelebaran gorong-gorong jembatan Jalan Mulawarman, setiap hujan deras air sering meluap ke rumah warga.

Keluhan tersebut, langsung ditindaklanjutin Komisi III DPRD Kota Tarakan dengan peninjuan dilapangan bersama Dinas Pekerjaan  Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Tarakan dan Kelurahan Karang Anyar Pantai, Kamis (3/2/22).

“Kalau bisa siring sungai segera ditambah tingginya, supaya setiap turun hujan deras air tidak meluap dan membajiri rumah warga,” kata Ketua RT 10 Sugeng Prihatini saat mendampingi DPRD Kota Tarakan melakukan peninjuan.

width"250"
Anggota Komisi III DPRD Kota Tarakan bersama DPUTR dan Lurah Karang Anyar Pantai meninjau Sungai Karang Anyar sering meluap ketika hujan deras. Foto : Fokusborneo.com

Sejak gorong-gorong jembatan di Jalan Mulawarman diperlebar, rumah warga RT 10 sering kebanjiran setiap turun hujan deras akibat luapan air sungai Karang Anyar.

width"400"
width"450"
width"400"

“Ini terjadi sejak 2021 lalu sejak gorong-gorong jembatan diperlebar air sering meluap, karena sungai di bawah belum diperlebar sehingga alirannya tidak lancar,” ujar Sugeng.

Menanggapi keluhan tersebut, Anggota Komisi III DPRD Kota Tarakan meminta pemerintah khususnya DPUTR Kota Tarakan agar mencarikan solusi. Supaya warga RT 10 Kelurahan Karang Anyar Pantai tidak kebanjiran kembali.

width"300"

“Solusinya tadi ada tiga yang pertama pelebaran sungai diatasnya, kedua memperbaiki struktur bangunan yang ada, ketiga membangun siring. Itu tadi sudah disampaikan ke DPUTR dan didengar langsung warga,” jelas Anggota Komisi III DPRD Kota Tarakan Simon Patino.

Anggota Komisi III DPRD Kota Tarakan bersama DPUTR dan Lurah Karang Anyar Pantai meninjau Sungai Karang Anyar sering meluap ketika hujan deras. Foto : Fokusborneo.com

Hanya saja untuk pembangunan siring, terkendala anggaran yang ada. Sebab di DPUTR tidak ada anggaran untuk pembangunan siring sungai Karang Anyar Pantai yang melintasi RT 10.

“Tadi kami tanya ke PU pembangunan siring ini terbentur dengan anggaran, bilangnya tahun 2022 ini tidak ada,” ungkap politisi Partai Gerindra.

Komisi III meminta, agar pembangunan siring diusulkan pada anggaran 2023 mendatang. Agar warga di RT 10 Kelurahan Karang Anyar Pantai bisa terhindar dari banjir.

“Kami Komisi III juga meminta pemerintah agar dianalisa kembali penyebab banjir tersebut. Itu apa karena dampak pembangunan atau karena faktor alam dengan bertambahnya debet air laut atau pembangunan disitu apakah sudah tidak bisa mengikuti perkembangan lagi,” tutup Simon.(Mt)

Artikel ini telah dibaca 326 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Pembagian Sapi Qurban Deddy Sitorus Berakhir di KTT

6 Juni 2025 - 18:06

Giliran Bulungan Dapat Hewan Kurban dari Deddy Sitorus

4 Juni 2025 - 18:33

Kemendasmen Apresiasi Kemajuan Luar Biasa Pendidikan di Tana Tidung

4 Juni 2025 - 15:47

Deddy Sitorus Soroti Bahaya Politik Uang karena Merusak Demokrasi

4 Juni 2025 - 12:47

Deddy Sitorus Serahkan Sapi Kurban di Tarakan, Jalin Kebersamaan Menjelang Idul Adha

3 Juni 2025 - 20:20

Deddy Sitorus: Tanah Adalah Kehidupan, Keadilan Agraria Harga Mati

3 Juni 2025 - 19:53

Trending di Nasional