Menu

Mode Gelap

Pendidikan · 19 Mei 2022

Cegah Pencabulan, DPRD Saran Sekolah dan Ponpes Dipasang CCTV


					Ketua Komisi II DPRD Kota Tarakan Sofyan Udin Hianggio. Foto : Fokusborneo.com Perbesar

Ketua Komisi II DPRD Kota Tarakan Sofyan Udin Hianggio. Foto : Fokusborneo.com

TARAKAN – Cegah terjadinya pencabulan kepada anak-anak, Ketua Komisi 2 DPRD Kota Tarakan Sofyan Udin Hianggio menyarankan sekolah dan Pondok Pesantren (Ponpes) dipasang CCTV. Supaya kejadian tersebut, ditidak kembali terjadi kepada anak-anak peserta didik.

Saran Ketua Komisi 2 DPRD Kota Tarakan Sofyan Udin Hianggio, disampaikan saat rapat dengar pendapat bersama Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial di Kantor DPRD Kota Tarakan, Selasa (17/5/22).

width"300"
width"300"
width"300"
width"300"

“Ini yang diusulkan Dinsos kalau bisa di Sekolah dan Ponpes itu dipasangkan kamera untuk mencegah terjadinya pencabulan. Jadi nanti Dinsos bisa bekerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk pemasangan CCTV ini karena Disdik yang punya kewenangan,” kata Sofyan Udin Hianggio kepada Fokusborneo.com.

width"400"
width"400"
width"200"
width"300"
width"400"
width"400"
width"400"

Politisi Partai Golkar itu juga menyarankan Dinsos bekerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk memberikan edukasi kepada para siswa di Sekolah dan santri di Ponpes.

width"300"
width"400"
width"400"
width"400"
width"400"
width"400"
width"400"
width"400"
width"400"

“Sebagai mitra, Komisi 2 akan meminta Disdik untuk menindaklanjuti masalah ini. Supaya kejadian serupa tidak terjadi di sekolah lain maupun Ponpes lainnya,” pesan Opan sapaan akrap Sofyan Udin Hianggio.

Dalam rapat dengar pendapat ini, Komisi 2 juga mempertanyakan perkembangan penanganan 48 korban pencabulan yang dilakukan pemuda berinisial RD pada Maret 2022. Terutama pendampingan korban yang mengalami trauma serta tracking penyakit menular diduga dialami pelaku.

width"400"
width"400"

“Intinya Dinas Sosial sudah melakukan pendampingan dan Dinas Kesehatan Alhamdulillah sudah ditracking semua terkait penyakit menularnya HIV gak ada yang kena termasuk pelakunya,”

Ditambahkan Opan, dalam kasus ini, ada 5 santri yang mengalami trauma berat karena berulang kali dilakukan pencabulan. Opan berharap kasus pencabulan ini harus menjadi perhatian semua pihak terutama para orang tua untuk menjaga dan mengedukasi anaknya.(Mt)

Artikel ini telah dibaca 163 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

DKPP Tegaskan Bawaslu Tarakan Profesional, Kasus Politik Uang Tak Langgar Kode Etik

19 Agustus 2025 - 19:39

DPRD Tarakan Ketok Palu APBD Perubahan 2025, Nilainya Rp 1,214 Triliun

19 Agustus 2025 - 17:50

Dorong Transparansi Anggaran, DPRD Tarakan Sepakat Buat Perda CSR

19 Agustus 2025 - 15:57

Pertamina EP Tegaskan, AYS Tidak Pernah Diberi Dana CSR

19 Agustus 2025 - 12:36

Wali Kota Tarakan Jawab Pandangan Fraksi DPRD Terkait RAPBD-P 2025

18 Agustus 2025 - 20:44

DPRD Tarakan Setujui Raperda APBD-P 2025 Dibahas Lebih Lanjut, Ini Catatan Fraksi

18 Agustus 2025 - 16:11

Trending di Parlemen