TANA TIDUNG – Komisi Pemilihan Umum (KPU) ajukan anggaran pilkada Tana Tidung sebesar Rp. 34 miliar. Besaran anggaran tersebut, naik hampir 80 persen dari anggaran pilkada 2020 lalu.
“Untuk anggaran kami sudah susun ada sekitar Rp. 34 miliar ada kenaikan sekitar hampir 80 persen dari anggaran tahun 2020,” kata Ketua KPU Tana Tidung Hendra Wahyudhi saat diwawancarai Fokusborneo.com, Rabu (20/7/22).
Kenaikan usulan anggaran pilkada 2024, dikarenakan ada beberapa faktor. Pertama kenaikan tenaga honor tenaga AdHoc, kedua beberapa kegiatan yang pada pilkada 2020 lalu tidak dilaksanakan seperti sosialisasi, rapat koordinasi dan beberapa hal lainnya, pada pilkada 2024 kembali akan dilaksanakan.

“Kalau pilkada 2024 nanti kan karena kita lihat situasi yang sekarang tidak serumit yang kemarin ada saat pandemi. Jadi sekarang ini banyak kegiatan-kegiatan di luar yang kita lakukan seperti sosialisasi, kemudian rakor dan itu memakan biaya yang besar,” ujar Hendra.



Selain itu, debat publik pada pilkada 2020 dilaksanakan hanya 1 kali, di pilkada 2024 diusulkan sebanyak 3 kali.
“Itu juga memakan biaya yang cukup besar. Makanya kenapa alasan kami ada kenaikan yang lumayan besar,” pungkas Hendra.

Usulan anggaran pilkada 2024 sebesar Rp. 34 miliar tersebut, masih bisa berubah karena masih menunggu pembahasan dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Tidung.
“Itu kan baru usulan, sekarang kita hanya menunggu jadwal dari Pemkab Tana Tidung kira-kira kapan kita diberi waktu ketemu Bupati sebelum ke tim TAPD. Kemudian Bupati merapatkan dengan tim TAPD kemungkinan kita akan dipanggil lagi untuk mempresentasikan dan kita juga akan berkoordinasi dengan DPRD,” tutup Hendra.(Her/Mt)