TANA TIDUNG – Anggota DPRD Kabupaten Tana Tidung, Norma menghadiri Rapat Pleno Terbuka Penetapan Adat Istiadat Tidung Pagun Sesayap Laid, Senin (25/7/2022) di Imbaya Taka Belimpung Adat Tidung Pagun Sesayap Laid.
Selaku Ketua Komis II DPRD Tana Tidung, Norma menjelaskan bahwa Adat Istiadat ini bisa membuat tumbuh berkembang dan dipatuhi oleh masyarakat disekitar, adat Istiadat ini harus kita lestarikan.
“Kalo bukan kita siapa lagi kalo bukan sekarang kapan lagi. Mengeksistensi keberadaan lembaga adat disuatu daerah sangat diperlukan, sebab norma yang paling melembaga bagi anggota masyarakat adalah norma-norma adat dibanding dengan norma – norma hukum lainnya,” katanya.
Lebih lanjut, Ia mengatakan lembaga adat berbeda dengan organisasi-organisasi sosial kemasyarakatan lainnya, Lembaga Adat pada dasarnya hanya bisa didirikan oleh masyarakat adat atau suku asli daerah setempat sedang suku-suku pendatang hanya bisa mendirikan paguyuban-paguyuban.
Lembaga Adat secara organisatoris dipimpin oleh Ketua Adat atau Kepala Adat dibantu oleh Pemangku-pemangku adat dan secara hystoris keputusan Adat dianggap sakral, mengikat dan ditaati masyarakat adatnya.
Dalam hubungannya dengan Pemerintahan Daerah di era ini Lembaga Adat berperan serta menyelesaikan masalah sosial kemasyarakatan dan dilain sisi Lembaga Adat adalah ” Pendamai” bagi pihak-pihak yang bersengketa.
Jika suatu masalah masih bisa diselesaikan secara adat maka masyarakat kita tak perlu menyelesaikan masalah lewat proses hukum sampai ke polisi apalagi lewat Badan Peradilan Negara.
“Saya selaku Ketua Komisi II Dprd Kabupaten Tana Tidung sangat mengapresiasi dan menghormati diundangnya kami dalam sidang adat di Sesayap ini,” ucapnya.
Norma mengharapkan Lembaga Adat ini dapat menjadi mitra DPRD dalam melakukan pengawasan atas kinerja pemerintah daerah, juga bisa memberikan masukan – masukan yang berharga bagi Pemda dalam menyusun program – program pembangunan daerah Kabupaten Tana Tidung.
“Kita juga wajib melestarikan adat istiadat kita ini,” harap norma. (her/Iik)
