TARAKAN – Jaga pasokan daging ayam potong tetap aman, Komisi 3 DPRD Kota Tarakan panggil Dinas Peternakan dan Tanaman Pangan (Disnaktan) Kota Tarakan.
Pemanggilan ini, untuk mengetahui upaya Disnaktan dalam menjaga keberlangsungan peternak ayam di Kota Tarakan.

“Di Tarakan kan peternakan yang lebih familiar itu kan peternakan ayam potong dan sapi. Nah bagaimana kemampuan dari para peternak mencukupi atau tidak kebutuhan daging ayam bagi warga Kota Tarakan,” kata Ketua Komisi 3 DPRD Kota Tarakan Muhammad Hanafia, Selasa (26/7/22).
Dikatakan Hanafia, Komisi 3 berusaha untuk menjaga atau mensejahterakan para peternak. Jangan sampai peternak ini muncul kemudian tenggelam karena banyak pasokan daging ayam dari luar Kota Tarakan.
“Makanya tadi kami pertanyakan pasar yang ada di Kota Tarakan stabil gak dengan peternak. Dan Alhamdulillah jawabannya masih stabil, namun walaupun begitu ada juga pasokan-pasokan dari luar yang kita tidak bisa pungkiri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kota Tarakan,” ujar politisi Gerindra.

Komisi 3 DPRD Kota Tarakan berharap supaya kebutuhan daging ayam potong di pasar terpenuhi dan kesejahteraan para peternak juga jaga. Selain itu, bisa menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Tarakan.
“Peternakan yang mereka jalankan itu, bisa menjadi suatu usaha/bisnis yang menghasilan buat mereka. Itu yang kita kawal sama-sama, kita jaga agar mereka semangat dan usaha ini berhasil,” tutur pria yang juga menjabat Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kota Tarakan.
Kendala yang dihadapi peternak, dijelaskan Hanafia terkiat bibit, pakan dan obat-obatan. Serta minimnya pemantaun dan sosialisasi dari Disnaktan, membuat peternak minim pengetahuan.
“Ini perlu jadi perhatian Disnaktan, supaya peternak mendapat pendampingan serta mudah mendapatkan bibit berkualitas, pakan murah serta ayam tidak sakit-sakitan,” pesan Hanafia.(Mt)