TARAKAN – Kondisi kantin SMP Negeri 5 Kota Tarakan sudah tidak layak. Bangunan terbuat dari kayu tersebut, hancur karena tertimpa pohon 2 tahun yang lalu.
Hal itu menjadi perhatian Ketua Komisi 2 DPRD Kota Tarakan Tarakan Muhammad Yusuf. Sebab 2 tahun bangunan kantin SMPN 5 Kota Tarakan tidak ada dibangun ulang.

“Ini kan tempat anak-anak istirahat untuk makan minum. Namun kalau kondisi seperti ini kan dari segi kesehatan tidak layak, makanya butuh perhatian dari pemerintah secara khusus,” kata Muhammad Yusuf, Rabu (31/8/22).
Dikatakan Yusuf Middu sapaan akrap Muhammad Yusuf, kondisi bangunan kantin ini, sudah disampaikan pihak sekolah kepada Dinas Pendidikan (Disdik) memohon supaya dibangunkan kembali. Bahkan sekolah sudah 2 kali mengajukan usulan baik secara lisan maupun secara tertulis, hanya saja sampai sekarang belum ada perhatian.
“Dari Komisi 2 juga sudah menyampaikan kondisi kantin ini kepada pemerintah baik dari hati ke hati maupun secara formal sejak 2 tahun yang lalu. Cuma saya tidak tahu apa asumsi pemerintah ko belum mengindahkan itu, kalau melihat urgensinya ini seharusnya menjadi skala prioritas,” ujar politisi Nasdem.
Kenapa menjadi prioritas, ditambahkan Yusuf Middu ini menyangkut keberadaan siswa dan siswi SMPN 5 Kota Tarakan yang memanfaatkan kantin untuk beristrahat makan dan minum. Tentu itu membutuhkan bangunan kantin permanen, bersih, indah dan layak, untuk kesehatan para siswa maupun siswa bahkan tenaga pendidik dan kependidikan.
“Apalagi kan ada anak yang masuk sore, tentukan kan kantin buka sampai sore. Oleh karena itu, tentu ini bisa dijadikan skala prioritas karena dibutuhkan sekolah,” tegas Yusuf Middu.

Dijelaskan Yusuf Middu, usulan ini sudah pernah ditanyakan ke Disdik. Berdasarkan informasi dari Disdik sudah masukan, tetapi belum diindahkan.
“Harapan kami selaku Ketua Komisi 2 disegerakan, karena pemanfaatannya untuk istirahat makan siang anak-anak didim bahkan tenaga didik dan kependidikan,” pungkas Anggota DPRD Kota Tarakan dari Fraksi Nasdem.
Sementara itu, Kepala SMPN 5 Kota Tarakan Tri Jumanto berharap SMPN 5 dibangunkan kantin yang representatif. Supaya bisa memberikan pelayanan kepada anak didik untuk melakukan transaksi jual beli.
“Sehingga anak-anak terbantu didalam belajar, karena kalau tidak ada kantin kan anak-anak belanja diluar uang sakunya tidak cukup. Selain itu, dari segi keamanan dan diruangan sangat membahayakan siswa takut robok, makanya perlu dibangun,” harap Tri Jumanto.
Apalagi dikatakan Tri Jumanto, jumlah siswa di SMPN 5 Kota Tarakan cukup banyak yakni 864 orang. Makanya keberadaan kantin sangat dibutuhkan, untuk tempat istrahat siswa makan dan minum.
“Harapan kami semoga bisa direalisasikan, karena kondisi sangat membahayakan kalau mau digunakan lagi,” tutup Tri Jumanto.(Mt)