TARAKAN – Menindaklanjuti tuntutan aksi demontrasi gabungan mahasiswa, nelayan dan petambak, DPRD Kota Tarakan siap memfasilitasi pembentukan Tim Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan harga udang di Kota Tarakan.
Hal tersebut, disampaikan Ketua DPRD Kota Tarakan Al Rhazali usai menemui aksi demontrasi yang dilaksanakan di depan pintu masuk Pelabuhan Tengkayu 2, Rabu (2/11/22).
Aksi demontrasi sendiri, dimulai dari depan Stadion Datu Adil dengan melakukan long march menuju Kantor Wali Kota Tarakan, DPRD Kota Tarakan dan titik terakhir di depan pintu masuk Pelabuhan Tengkayu.

Ada beberapa tuntutan yang disampaikan dalam aksi ini. Salah satunya meminta membentuk Tim Satgas Pengawasan harga udang.



“Jadi kami akan mengadakan pertemuan dengan mengundang seluruh stakeholder terkait termasuk mahasiswa dan petambak termasuk pak Wali Kota untuk membentuk Satgas,” kata Ketua DPRD Kota Tarakan Al Rhazali.

Tugas Satgas ini, dikatakan Al Rhazali nanti melakukan pengawasan terkait harga udang. Sehingga tidak ada kecurigaan masyarakat khususnya petambak terhadap pemerintah maupun Cold Storage.

“Harapannya ada transparansi soal harga udang di Kota Tarakan. Jadi supaya masyarakat tahu, kalau memang harganya murah karena stok udang banyak mau gimana lagi gak bisa juga dipaksakan naik harganya,” jelas politisi PKB.
Soal harga, dijelaskan Al Rhazali tergantung permintaan dengan kebutuhan. Ia menambahkan aksi demontrasi ini sebenarnya semua berawal dari ketidak percayaan masyarakat kepada pemerintah termasuk Cold Storage.
“Tapi saya yakin masyarakat ini bukan soal harga naik atau turunnya itu. Memang harga tinggi penting, cuma lebih ke transparansinya saja jangan sampai ada dusta diantara kita,” ujar Al Rhazali.

Mencari solusi soal harga udang, DPRD Kota Tarakan sebelumnya sudah menghadap ke Kementerian Perdagangan (Kemendag) khususnya Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan di Jakarta. Pada pertemuan tersebut, DPRD berharap ada langkah konkrit yang bisa diambil Kemendag menyelesaikan persoalan ini.
“Salah satu langkah serius yang kami bahas adalah bagaimana mencari buyer dari luar negeri untuk menstabilkan harga udang yang semakin anjlok,” beber Al Rhazali.
Selain Kemendag, DPRD Kota Tarakan rencananya juga menjadwalkan pertemuan dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
“Dalam waktu dekat ini kami juga menjadwalkan akan ke KKP untuk mencari solusi lain mengenai ekspor udang. Jadi kami ini tidak tinggal diam, tapi bagaimana mencari solusi untuk kesejahteraan para petambak di Tarakan,” tutup Al Rhazali.(Mt)