Menu

Mode Gelap

Daerah · 23 Mei 2023

Pengaruh Generasi Z dan Milenial di Pemilu 2024


					Okky Arya Prayogi Perbesar

Okky Arya Prayogi

TARAKAN – Atmosfer pesta demokrasi 2024 semakin kencang terasa. Beberapa tahapan-tahapan sudah mulai dilalui. Bahkan, pergerakan politik juga semakin massif terjadi.

Diprediksi, pemilih generasi Z dan Milenial sekitar 60 persen banyaknya. Hal ini menjadi perhatian bagi para politis untuk menyajikan suguhan ide dan gagasan yang fresh kepada para pemilih generasi Z dan Milenial yang dianggap masih apatis soal politik.

Tokoh Pemuda Tarakan, Okky Arya Prayogi mengatakan, peran generasi Z dan Milenial tak kalah penting untuk disorot pada pesta akbar 2024 mendatang.

“Hal yang perlu menjadi perhatian lebih adalah keberadaan generasi Z dan Milenial yang kemudian mulai bersikap apatis terhadap politik.

Menurut Okky, guliran isu politik irasional yang banyak disuguhkan menjadi hidangan basi dan yang tak layak dilirik bagi pemuda. Hal tersebut lah yang menjadi pemicu generasi Z dan Milenial menjadi acuh soal isu politik.

“Buah dari masalah tersebut itulah generasi Z kemudian memilih untuk menjadi acuh dengan isu-isu politik, dan pada akhirnya kehilangan semangat demokrasi, kebosanan, dan lebih memilih untuk tidak menyalurkan aspirasinya (golput),” ujarnya.

Okky juga mengungkapkan, antusiasme apatisme politik pada kalangan generasi Z merupakan penyakit yang harus segera disembuhkan, karena mereka merupakan tunas-tunas muda yang di masa mendatang akan menjadi punggawa di Negeri ini.

“Sebagai anak muda, hal ini tentu menjadi suatu pekerjaan berat bagi semua kalangan terlebih penyelenggara pemilu untuk menerapkan strategi yang tepat agar apatisme politik dikalangan generasi Z ini dapat teratasi,” bebernya.

“Sebab, sikap pemuda yang didominasi oleh generasi Z dan Milenial yang memiliki kesadaran politik yang tinggi adalah sebuah hadiah bagi demokrasi bangsa kita,” tambahnya.

Ia juga menambahkan, bahwa tujuan melibatkan Milenial dan generasi Z dalam peranan tersebut dapat melahirkan kesadaran bersama dalam membentuk tanggung jawab besar untuk terlibat di pilihan politik.

“Apatisme generasi Z terhadap politik bisa diatasi dan dicegah dengan kepemimpinan visioner, kepemimpinan yang intregitas, kepemimpinan yang telah meleburkan antara perkataan dan perbuatan, yang tidak hanya sekedar menjadikan retorika lisan untuk mengambil empati dan membuat senang semua orang,” tutupnya. (*)

Artikel ini telah dibaca 155 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Ribuan Peserta Meriahkan Electric Vibes Run 2025

15 September 2025 - 18:42

Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan Perkuat Petani Lokal Lewat Bantuan Alat Pertanian

15 September 2025 - 18:22

Bantah Tudingan, PT PRI Ungkap Hasil Uji Limbah Terbaru di Bawah Baku Mutu

15 September 2025 - 17:45

Wali Kota Balikpapan Kunjungi SMP 25, Sekolah Pesisir Pertama di Atas Air

15 September 2025 - 15:43

Adyansa: Limbah Ancaman Nyata, Dampak Jangka Panjang Hantui Ekonomi Tarakan

15 September 2025 - 15:28

Kodim Tarakan Pererat Hubungan dengan Warga Lewat Pembagian Sembako HUT TNI

15 September 2025 - 15:22

Trending di Daerah