TARAKAN – 3 Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tarakan resmi berganti. Pelantikan 3 komisioner tersebut langsung dilakukan Bawaslu RI di Jakarta, Sabtu (19/8/23).
Pelantikan yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia, diikuti sebanyak 1.912 komisioner Bawaslu terpilih dari 514 Kabupaten dan Kota termasuk Kota Tarakan.
3 komisioner baru Bawaslu Kota Tarakan periode 2023-2028 terdiri dari Riswanto, Muhammad Saifullah dan Johnson, menggantikan anggota lama yaitu Zulfauzy Hasly, Dian Antarja dan Jufri.

Pasca pelantikan, ketiga anggota Bawaslu yang baru langsung melakukan rapat pleno untuk penentukan Ketua dan Anggota serta pembagian divisi.
Baca juga : Baznas Tarakan Pastikan Konsumsi untuk Korban Kebakaran Layak dan Bergizi
Ketua dijabat Riswanto sekaligus membawahi divisi sumber daya manusia, organisasi, pendidikan, pelatihan, data dan informasi. Sedangkan Anggota Muhammad Saifullah membawahi divisi hukum, pencegahan, partisipasi masyarakat dan hubungan masyarakat. Untuk Anggota Johnson membawahi divisi penanganan pelanggaran dan penyelesaian sengketa.
Ketua Bawaslu Riswanto mengatakan fokus pasca pelantikan ini, konsolidasi internal karena baru semua dan tidak ada incumbent. Setelah konsolidasi, berikutnya koordinasi dengan stakeholder terkait.
“Itu sudah menjadi prioritas seperti dengan Walikota Tarakan dan berbagai stakeholder lainnya,” kata Riswanto kepada Fokusborneo.com, Sabtu (26/8/23).
Program lainnya akan dijalankan, kata Riswanto melakukan pengawasan sesuai dengan tahapan pemilu 2024 yang sudah berjalan. Apalagi fokusnya di Bawaslu pengawasan dan pencegahan.
Baca juga : Ardiansyah Dipercaya Jadi Ketua Bawaslu Tana TidungÂ
“Jadi program kita sesuai dengan tahapan disamping program lain seperti sosialisasi itu perlu diperbanyak,” ujar.
Riswanto berharap pemilu 2024 berlangsung luber dan jurdil sesuai keinginan seluruh masyarakat Indonesia. Serta pemilu yang menghasilkan pemimpin dari proses dengan baik tanpa sengketa dan kecurangan.
“Dalam prosesnya, masyarakat juga lebih cerdas lagi memilah-milah sekiranya mana yang menjadi berita hoax maupun tidak benar adanya. Kami juga berharap sekali masyarakat membantu kerjasama agar bisa menyaring berita-berita tidak benar, karena itu bisa berbahaya sekali bagi persatuan kita,” pesannya.
Riswanto juga mengajak seluruh masyarakat Kota Tarakan menjadikan pemilu 2024 sebagai pesta demokrasi dan tidak menimbulkan perpecahan dikarenakan beda pilihan.
“Makanya kedewasaan berpikir dalam hal dipemilihan sangat dibutuhkan. Kita di Bawaslu juga mencoba menyaring dan menangkal isu-isu hoax, sehingga demokrasi kita benar-benar demokrasi yang bersih,” tutupnya.(Mt)