TARAKAN – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia menyelenggarakan workshop pengawasan partisipatif menuju sukses pemilihan umum tahun 2024, Jumat (1/8/2023).
Kali ini, workshop dilaksanakan di Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan (Kaltara) yang diikuti ratusan peserta dari berbagai organisasi mahasiswa, disabilitas, perwakilan perempuan, serta menghadirkan narasumber dari UNAS Prof Lili Romli, Ketua Bawaslu Kaltara Rustam Akif, dan Suryani mantan Ketua Bawaslu Kaltara.
Generasi muda atau milenial dipilih dalam kegiatan diharapkan kedepan tumbuh embrio – embrio yang nantinya menjadi leading sektor pengawasan partisipatif.
“Insya Allah 14 Februari 2024 pencoblosan dilaksanakan, kemudian kampanye mulai 28 November 2022 sehingga diharapkan milenial ini bisa membantu kami melakukan pengawasan,” ujar ketua Bawaslu Kaltara, Rustam Akif.
Rustam Akif mengungkapkan bahwa dalam melakukan pengawasan Bawaslu memiliki keterbatasan dimana jumlah personel yang sedikit dibandingkan dengan jumlah Partai dan Caleg nya.
“Contoh personel kami yang di Bawaslu Kota Tarakan kurang lebih 20 orang, kemudian Panwascam ada 4 kecamatan masing-masing personel 11-12 orang,” ungkapnya.
Maka melalui kegiatan workshop ini, Bawaslu mengajak rekan-rekan mahasiswa khususnya untuk bersama – sama terlibat pengawasan partisipatif selama tahapan Pemilu 2024.
“Bagaimana semuanya ikut membantu tugas Bawaslu sesuai dengan tujuan tagline atau slogan Bawaslu “Bersama Rakyat Awasi Pemilu, Bersama Bawaslu Tegakan Keadilan”, nah ini tujuan kita sebenarnya,” tegasnya.
Di harapkan pengawas milenial ini dapat membantu tugas dan program Bawaslu melakukan pengawasan partisipatif, minimal mereka memberikan edukasi atau pemahaman kepada orang-orang sekitar.
Terkait dengan dugaan laporan pelanggaran Pemilu masyarakat juga diharapkan berperan aktif, tentu unsur laporan juga harus jelas ada start formil dan materiil yang harus terpenuhi. (wic/Iik)