TARAKAN – Meningkatkan partisipasi pemilih di pemilu 2024, berbagai upaya dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia (RI). Salah satunya melakukan road show KPU Goes to Campus, School dan Pesantren.
Setelah sebelumnya menyasar, mahasiswa di kampus Universitas Borneo Tarakan (UBT), kali ini KPU Goes to Campus, School dan Pesantren dilaksanakan di SMA Negeri 1 Kota Tarakan, Selasa (27/9/23).

Kegiatan ini, dibuka langsung Anggota KPU Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Teguh Dwi Subagyo dengan dihadiri Anggota KPU Kota Tarakan Abu Thalib dan Muhammad Taufik Akbar, Kepala SMA Negeri 1 Kota Tarakan Weti Heri Murtiningrum.
Sedangkan narasumber terdiri dari Anggota KPU Provinsi Kaltara Hariyadi Hamid, Analis Politik Exposiy Strategic Dosen LSPR Jakarta Arif Susanto, dan Guru SMA Negeri 1 Kota Tarakan Ridna Damayanti.
Pejabat Fungsional Ahli Madya Sekretariat Jenderal KPU RI Kadar Setyawan dalam laporannya menyampaikan KPU Goes to Campus, School dan Pesantren, untuk memberikan sosialisasi dan pendidikan politik dalam kerangka mewujudkan visi pemilu sebagai sarana integrasi bangsa.

Salah satu basis pemilih yang mendominasi dan perlu mendapat perhatian besar adalah pemilih pemula serta pemilih muda atau pemilih generasi W dan Z. Hal ini dapat dipartisipasikan terhadap para mahasiswa, siswa dan santri.
“Melihat tantangan tersebut, maka KPU perlu melakukan trobosan sebagai upaya peningkatan partisipasi pemilih pemula dan muda dalam menyongsong pemilu tahun 2024. Diantaranya melakukan kerjasama multi pihak dengan perguruan tinggi, sekolah dan pesantren dalam KPU Goes to Campus, School dan pesantren,” ujarnya.
KPU Goes to Campus, School dan pesantren, akan dilaksanakan di 9 Provinsi meliputi Maluku, Kalimantan Tengah (Kalteng), Kalimantan Utara (Kaltara), Jawa Timur (Jatim), Jawa Tengah (Jateng), Jawa Barat (Jabar), DKI Jakarta, Sumatera Barat (Sumbar) dan Sumatera Utara (Sumut).
Provinsi Kaltara sebagai provinsi ketiga pelaksanaan KPU Goes to Campus, School dan pesantren. Selanjutnya akan disusul di provinsi lain di Indonesia dengan total ada 18 lokasi khusus (lokus) termasuk di SMA Negeri 1 Kota Tarakan.
“Sasaran dilaksanakan di pesantren atau pondok ini tidak hanya menyasar pendidikan agama islam, tetapi juga agama lainnya. Harapannya melalui kegiatan ini partisipasi pemilih meningkat dan mereka mau datang serta mengecek dirinya sudah terdaftar sebagai pemilih atau belum melalui cek DPT online,” pungkasnya.

Anggota KPU Provinsi Kaltara Teguh Dwi Subagyo mengingatkan kepada semua pelajar yang pada tanggal 14 Februari 2025 nanti berusai 17 tahun, untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) menggunakan hak pilihnya sebaik-baiknya. Pada tanggal 14 Februari 2024 yang memiliki hak pilih, akan mencoblos sebanyak 5 surat suara diantaranya pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten dan Kota.
“Jadi mungkin saja yang hari ini masih berusia 16 tahun 8 bulan atau 9 bulan, nanti bisa mengecek namanya di DPT online untuk memastikan sudah terdaftar atau belum. Ingat ya tanggal 14 Februari 2024 biasanya orang sebelah menyebut hari kasih sayang, untuk kami slogannya kami ganti bukan lagi hari kasih sayang tapi hari kasih suara,” pesannya.
Teguh menjelaskan ada 8 segmentasi pemilih, 3 diantaranya yang disasar dalam kegiatan KPU Goes to Campus, School dan pesantren yaitu pemilih pemula, pemilih muda dan pemilih perempuan. Pemilih pemula di Kaltara, jumlahnya mencapai 20 persen dari daftar pemilih yang ada.
“Jadi kategori pemilih pemula ini berusia 17 sampai 24 tahun, kalau dijumlah 107 ribu lebih atau 20 persen dari total jumlah pemilih di Kaltara yang mencapai 504 ribu lebih. 20 persen porsi yang cukup besar maka harapan kami pemilu sebagai sarana untuk menyalurkan aspirasi dan kedaulatan rakyat bisa digunakan dengan baik memilih wakil rakyat dan pemimpin yang bisa memikirkan bangsa kita, daerah kita kedepannya,” ucapnya.
Makanya dikatakan Teguh, dibutuhkan wakil rakyat dan pemimpin yang pintar, cerdas, berakhlak serta berintegritas. Disitulah kita semua termasuk pemilih pemula punya tanggungjawab untuk menentukan atau memilih siapa yang akan mengemban tugas tersebut.
“Itu lah tugas kita untuk memastikan mereka bisa menjalankan tugasnya, memastikan bisa memikirkan membangun bangsa dan daerah kita, agar lebih baik, makmur, berjaya dan sebagainya. Makanya kami KPU mempunyai tugas memberikan bekal dan menggugah kesadaran kita semua untuk memastikan tanggal 14 Februari 2024 hari Rabu datang ke TPS menggunakan hak pilihnya,” imbaunya.(Mt)