TARAKAN – Banjir menjadi momok bagi warga khususnya yang tinggal di Kelurahan Karang Anyar. Setiap turun hujan deras dengan durasi lama, di beberapa wilayah di Karang Anyar sudah terendam banjir.
Hal itu, kedepan menjadi salah satu fokus utama Anggota DPRD Kota Tarakan Dapot Sinaga. Sebagai perwakilan warga Kecamatan Tarakan Barat, ia akan memperjuangkan penanganan banjir tersebut.

“Ini yang sering disampaikan warga khususnya di Karang Anyar. Makanya penanganan banjir menjadi fokus utama saya untuk menyuarakan di DPRD,” katanya, Senin (4/11/24).
Penanganan banjir ini, dijelaskannya harus berkelanjutan. Dalam penganggarannya juga tidak bisa hanya dalam satu tahun, tetapi perlu multiyear.
Baca juga : Masuk KUA-PPAS 2025, Dapot Sinaga Siap Kawal Program Penanganan Banjir
“Ini kan butuh anggaran besar, jadi tidak bisa hanya dianggarkan untuk satu tahun. Makanya saya akan mengawal program penanganan banjir agar bisa berkelanjutan,” pungkasnya.
Program jangka pendeknya untuk mengurangi banjir, ditekankan politisi Hanura perlunya pengerukan sendimentasi sungai. Sebab sungai di Karang Anyar sendimentasi cukup tinggi, sehingga tidak bisa menampung volume air dengan jumlah banyak.
“Jangka pendek ini, saya akan meminta pemerintah untuk melakukan pengerukan sendimentasi di sungai yang ada di Karang Anyar. Saya lihat di sungai sudah penuh dengan pasir, jadi tidak bisa menampung air banyak,” bebernya.
Makanya ditambahkan Dapot penanganan banjir perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah. Supaya sedikit demi sedikit bisa berkurang.
Baca juga : KUA-PPAS TA 2025 Pemkot Tarakan Fokus Infrastruktur Jalan dan Penanganan Banjir
“Memang perlu melihat anggaran yang ada juga. Tapi setiap tahun sudah harus dianggarkan, dan kami sebagai DPRD mengawal itu sampai tuntas,” ungkapnya.
Dijelaskan Dapot, penyebab banjir di Karang Anyar ada beberapa hal. Pertama hutan sudah gundul, kedua belum pernah ada pelebaran maupun pengerukan sungai dan ketiga kesadaran masyarakat dalam membuang sampah.
“Kesadaran masyarakat ini perlu kita ingatkan lagi, agar tidak membuang sampah di sungai. Karena itu bisa menyumbang saluran air dan mengakibatkan banjir,” tutupnya.(**)