TARAKAN – Komisi 2 DPRD Kota Tarakan memberikan perhatian khusus terkait terjadinya dugaan kekerasan yang menyebabkan meninggalnya salah satu siswa SDN 24 Kota Tarakan. Meskipun begitu, Komisi 2 tidak mau bersepkulasi dan berkomentar panjang lebar terkait hal itu.
Ketua Komisi 2 Simon Patino mengatakan saat mendengar kabar, pihaknya langsung menelpon Dinas Pendidikan (Disdik) untuk menanyakan terkait kejadian kasus tersebut. Berdasarkan informasi disampaikan, kasus pemukulan itu terjadi di bulan Agustus 2024.
“Saya tidak mau membuat statemen macam-macam sebelum ada pihak berwenang melakukan investigasi. Saya tidak mau berasumsi macam-macam, khawatir nanti berakibat pada instansi tertentu dan kita tunggu saja,” katanya, Kamis (7/11/24).



Baca juga : Komisi I Beberkan Upaya Selesaikan Persoalan Akses Jalan Masuk SMPN 12 Tarakan





Simon menyampaikan dalam waktu dekat akan memanggil Disdik untuk menanyakan permasalahannya seperti apa.




“Pasti Dinas Pendidikan sudah konfirmasi dan mereka sudah menjelaskan sedikit. Tapi itu pun masih ragu, karena kejadiannya Agustus dan baru sekarang anak itu meninggal,” bebernya.


Politisi Gerindra itu menegaskan tidak mau berkomentar untuk menjaga agar tidak semakin bias. Sebab Dinas Pendidikan juga masih ragu terkait penyebab meninggalnya satu salah siswa kelas 2 SDN 024 tersebut.



Baca juga : Orangtua Murid Bersama Warga Patungan Buat Jalan Baru Masuk ke SMPN 12


“Jangan nanti ini bergulir, tapi informasi belum pasti. Makanya saya kembalikan ke Dinas Pendidikan atau pihak berwenang kalau ini mau di investigasi. Hasilnya nanti baru kita dengar,” ujarnya.


Simon berharap Disdik tidak membuat statemen macam-macam sebelum ada kejelasan penyebab pasti meninggalnya siswa kelas 2 SDN 024.


“Karena kejadian bulan Agustus, terus waktu kejadian besoknya baru dilaporkan. Kan berarti ada sesuatu yang kita tidak bisa dapatkan informasinya secara akurat, karena sudah lewat waktunya yang lama,” pungkasnya.(**)