TARAKAN – Komisi 2 DPRD Kota Tarakan menilai setiap tahun perlu ada penambahan bangunan ruang kelas baru. Upaya tersebut, untuk mengurai persoalan penerimaan peserta didik baru (ppdb) setiap tahun jadi polemik.
Wakil Ketua Komisi 2 Markus Minggu mengatakan penambahan bangunan ruang kelas baru, di beberapa wilayah perlu dilakukan setiap tahunnya. Hal itu, dikarenakan jumlah lulusan terus bertambah.
“Seperti di Tarakan Utara, itu hanya ada dua SMP. Idealnya itu harusnya ada tiga SMP, karena lulusan siswa SD yang ada tidak tertampung semuanya jadi perlu ada penambahan termasuk di daerah lainnya,” katanya, Sabtu (9/11/24).

Baca juga : Disdik Ajukan Anggaran Rp 307 Miliar, Komisi 2 Rasionalisasi Usulan Tidak Sesuai Perencanaan



Markus menilai penambahan ruang belajar baru, diyakini bisa mengurangi polemik ppdb. Sebab munculnya polemik tersebut, karena lulusan siswa SD dengan daya tampung di SMP tidak mencukupi.
“Ini akan kami dorong kedepan. Karena apa, setiap ppdb dilaksanakan selalu ada keluhan disampaikan ke kami (DPRD),” ujar politisi PDIP.

Ia menambahkan alasan warga tidak mau menyekolahkan anaknya ke swasta, dikarena masalah biaya. Keluhan itu sering disampaikan ke DPRD.
Baca juga : Tidak Mau Berasumsi Terkait Kasus Pemukulan Siswa SD, Komisi 2 Akan Panggil Disdik
“Bagaimana cara kami bersama pemerintah membuat kebijakan yaitu menambah rubel supaya anak-anak bisa tertampung. Itu sudah beberapa tahun dilakukan,” ucapnya.
Meskipun penambahan rombel (rombongan belajar) perlu, Markus mengingatkan untuk tetap memperhatikan sekolah swasta. Ia meminta sekolah swasta bisa meningkatkan kualitas, agar dilirik masyarakat.
“Kalau kita akomodir di negeri semua, kasihan swasta bisa tutup. Cuma ini perlu dicarikan solusi, supaya sama-sama bisa berjalan,” pesannya.(**)