TARAKAN – Sejumlah media yang bermarkas di Ibukota Jakarta membuat pemberitaan terkait daerah-daerah yang memili potensi besar sebagai daerah penghasil mineral mulia seperti Intan dan Berlian.
Sementara, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menjadi urutan pertama dan posisi selanjutnya adalah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Kedua daerah ini dianggap memiliki cadangan dan potensi pertambangan galian mineral mulia besar dan jika dimanfaatkan akan menjadi pertambangan terbesar di Indonesia. Bahkan, Intan di kaltara memiliki kwalitas yang cukup bagus dari belahan dunia lainnya.
Setelah Provinsi Kaltara dan Kalsel, Provinsi Kalimantan Tengah dan dan Provinsi Kalimantan Barat juga memiliki cadangan mineral murni. Sehingga, pertambangan intan dapat dikembangkan dalam jangka menengah dan Panjang serta bermanfaat untuk Masyarakat setempat.
Ketua Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Utara, Jufri Budiman, S.Pd mengatakan pihaknya belum mendapat informasi dari OPD terkait soal adanya potensi dan Cadangan mineral mulia jenis Intan. Namun, informasi tersebut pernah diketahuinya, melalui rekanan investor yang sudah terlebih dahulu mengetahui adanya potensi Cadangan mineral mulia di Provinsi Kaltara.
“Kaltara ini kalau punya cadangan sebesar itu, yang katanya lebih besar cadangannya dari Kalsel maka dipastikan mampu mensejahterakan masyarakatnya, karena biasanya sektor pertambangan yang populer di mata investor itukan emas atau Batubara, karena kita tahu pertambangan Intan yang sudah jalan dan terbesar di Indonesia ada di Kalsel,” Minggu sore, (01/12/2024) di Tarakan.
Politisi Partai Gerindra ini mengatakan Seperti Provinsi Kalimantan Selatan di Banjarmasin atau tepatnya Martapura saat ini menjadi pusat perdagangan Intan, didaerah ini ada pertambangan terbesar Intan karena ada keunikan geologis tersendiri dengan tanah vulkanis dari letusan gunung purba, jadi sangat ideal untuk deposit Intan.
Sementara, untuk Kalimantan Utara jika ada temuan besar tersebut maka akan menggeser nama besar Kalsel sebagai penghasil Intan di Indonesia. Namun, di Kaltara ini masih sebatas baru ditemukan melalui citra satelit dan geologi sejarah sifat tanah.
“Ini mungkin perlu kajian mendalam, seberapa besar cadangan Intan di Kaltara dan berapa karat kandungannya, karena yang kita tahu di Kalimantan Timur sebelumnya ada Intan Majapahit yang memiliki 134 Karat pada tahun 2003 lalu ditemukan. Jadi dibutuhkan pembuktian dengan kajian-kajian ilmiah, dan kita membutuhkan Badan Geologi Kementerian ESDM langsung turun ke Kaltara,” tuturnya.
“Namun jika dilihat dari geologi tanah di pulau Kalimantan, Kalsel yang memiliki gunung purba dan satu daratan dengan Kaltara, memang ada potensi Intan maupun berlian ada juga di Kaltara, Jadi nanti kita lihat saja kedepannya seperti apa, dan apakah bisa dimanfaatkan atau bisa saja mineral mulia nya masih muda, yang pasti ini anugerah dan harus bisa bermanfaat serta mensejahterakan masyarakat di Kalimantan Utara,” tutupnya. (**)
