TARAKAN – Dikeluhkan warga, Komisi III DPRD Kota Tarakan langsung turun ke lapangan untuk meninjau drainase yang berada di dekat Rumah Sakit Umum Kota Tarakan (RSUKT) di Karang Harapan, Senin (23/12/14).
Kunjungan lapangan yang pimpin langsung Ketua Komisi III Randy Rahmadhana didampingi anggota Komisi III Asrin Saleh, Umar Rafiq serta Hiyatul Rahman Cani ini, juga memanggil Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Kecamatan Tarakan Barat, Kelurahan Karang Harapan, RSUKT dan Ketua RT.
Ketua Komisi III Randy mengatakan peninjuan lapangan ini, menindaklanjuti laporan warga soal pendangkalan drainase di RT 1 Kelurahan Karang Harapan.

“Memang daerah ini kebetulan bersebelahan langsung dengan rumah sakit kita (RSUKT), sehingga dikhawatirkan apabila terjadi genangan limbah-limbah medis ikut terbawa mencemari lingkungan sekitar,” katanya kepada Fokusborneo.com.



Dari kunjungan ini, dikatakan Politisi PKB semua berkaitan sudah memberikan klarifikasinya. Tindaklanjut dalam waktu dekat, pihak DPUTR akan melakukan normalisasi terkait aliran airnya.
“Tadi pak RT bersama warga akan melakukan kerja bhakti ikut membantu Dinas PU dalam pendalaman drainase,” ujarnya.

Begitu juga pihak RSUKT telah melakukan klarifikasi dan menegaskan bahwa air limbah yang keluar, dalam kategori aman. Sebab sudah melalui berbagai proses pengolahan.
“Meskipun aman, tapi mereka tetap memberikan pemahaman kepada masyarakat. Supaya masyarakat menvetahui, kalau pun komplain yang disampaikan ke masyarakat, adalah hal yang wajar bentuk ke khawatirannya,” tuturnya.
Sedangkan pembangunan drainase sebagai jalur air yang belum tembus ke laut, kata Randy sudah berkomunikasi dengan DPUTR. Hanya saja kelanjutan pembangunannya, masih akan dibahas lagi.
“Itu memang dikerjakan sejak 2022, hanya saja belum tembus sampai ke laut. Kita sudah berkomunikasi dengan PU, kalau memang perlu dianggarkan ya kita ajukan di tahun 2025,” jelasnya.
Soalnya drainase ini juga yang jalur air langsung menuju ke laut. Sedangkan kondisi drainase yang ada sekarang, belum tembus ke laut sehingga menyebabkan terjadi genangan hingga ke RSUKT.
“Kalau kami harapnya bisa dilanjut, supaya bisa mengurangi genangan airnya ketika hujan deras turun,” tutupnya.(**)