TARAKAN – Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Tarakan Dapot Sinaga meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) khususnya Satuan Kerja (Satker) Balai Jalan Nasional Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) untuk memperhatikan kondisi jalan nasional di Kota Tarakan.
Hal itu, disampaikan politisi Hanura saat rapat dengar pendapat dengan Satker Balai Jalan Nasional Provinsi Kaltara di Kantor DPRD Kota Tarakan, Senin (30/12/14).
Dapot menilai Kota Tarakan hanya berupa pulau, seharusnya kondisi jalan nasional bagus. Selama ini, masih ada beberapa jalan nasional banyak berlubang bahkan badan jalan sampai amblas.
“Sebenar APBN untuk jalanan nasional di Kota Tarakan itu tidak banyak makan biaya. Karena berbeda dengan daerah lain yang harus memotong bukit dan lain sebagainya, tetapi kita lihat masih ada beberapa spot jalan nasional kondisi perlu perhatian,” katanya.
Dapot berharap jalan nasional jumlah sedikit di Kota Tarakan, kondisi bagus dan tidak ada lagi jalan berlumbang dan segala macamnya.
“Ini bisa menjadi bahan evaluasi dari Satker Balai Jalan Nasional, supaya untuk diperhatikan. Kota sekecil ini seharusnya jalanan nasionalnya itu mulus dan bagus, karena kalau dianggarkan dari APBN tidak butuh banyak berbeda kalau lewat APBD terasa besar,” ujarnya.
Dapot juga menekankan kepada Satker Balai Jalan Nasional Provinsi Kaltara, supaya mengawasi kualitas pengerjaan jalan nasional yang dilakukan pemenang tender. Sebab baru sebentar diperbaiki, banyak aspal sudah hancur.
“Ini juga butuh perhatian, seperti di Simpang Empat GTM, Jalan Kusuma Bangsa, Yos Sudarso, itu baru beberapa bulan di aspal, sudah hancur lagi. Harapan kami itu diawasi, kita gak tahu pengawasnya seperti apa kerjanya,” pesannya.
Menanggapi masukan Komisi III, Kepala Satker Balai Jalan Nasional Provinsi Kaltara Javid mengucapkan terima kasih dan akan menjadi bahan evaluasi kedepannya.
Menurutnya PR terberatnya di Kaltara adalah penuntasan akses menuju ke PLBN (Pos Lintas Batas Negara). Kenapa Kota Tarakan hanya kota kecil jalannya tidak dibuat bagus, karena ditempat lain masih membutuh anggaran sangat besar.
“Itu ada di Malinau, Long Nawang, Long Midan, Lumbis, disitu lokasi anggarannya disana. Disitu masih membutuhkan anggaran sekitar Rp 20 Triliun untuk bisa dituntaskan dan itu skala prioritas,” ucapnya.
Sedangkan di Kota Tarakan, Javid mengungkapkan di tahun 2025, pihaknya sudah menganggarkan untuk perbaikan jalan nasional. Salah satunya jalan Aji Iskandar sepanjang 5 Kilo Meter (KM).
“Jalan Aji Iskandar itu akan ada pengaspalan dari 5 Kilometer dari panjang 7 Kilometer. Sebab di kanan kiri jalan banyak dipakai berjualan, kami berharap bantuan DPRD agar bisa disampaikan ke masyarakat sehingga saat pengerjaan nantinya berjalan lancar,” pungkasnya.
Pengerjaan jalan Aki Balak, dijelaskannya akan dimulai akhir Januari 2025. Harapannya sebelum pekerjaan dimulai bangunan warga yang ada di badan jalan sudah bersih.
“Kami berharap sih bisa disampaikan dan disosialisasikan ke mereka, supaya cepat pindah karena itu adalah wilayah jalan dan tidak diperbolehkan untuk dibangun,” tutupnya.(**)