TARAKAN – Penerimaan peserta didik baru (PPDB) setiap tahun ajaran baru, sering terjadi polemik. Hal ini, menjadi perhatian DPRD Kota Tarakan.
Menindaklanjuti keluhan masyarakat, anggota DPRD Kota Tarakan dari gabungan Komisi I dan II melakukan kunjungan kerja ke SMA Negeri 1 Kota Tarakan, Senin (30/12/24).
Kedatangan rombongan anggota dewan ini, diterima langsung Kepala SMA Negeri 1 Kota Tarakan Jasmin bersama jajaran.
Ketua Komisi I Adyansa mengatakan silaturahmi ke SMA Negeri 1 ini, untuk mencari informasi seputar PPDB. Sebab banyak masyarakat tidak paham, karena SMA itu kan dibawah naungan Pemerintah Provinsi (Pemprov).
“Meskipun berada dibawah naungan provinsi, teman-teman DPRD Tarakan tetap mencari informasi soal PPDB. Karena banyak juga masyarakat menanyakan soal itu, makanya kami juga harus tahu agar bisa menyampaikan kembali ke masyarakat seperti apa sistem PPDB nantinya,” katanya kepada Fokusborneo.com.
Ia menjelaskan kunjungan ke SMA Negeri 1, sekaligus untuk mengetahui kendala dan persoalan yang sering muncul pada saat PPDB. Sehingga bisa dicarikan solusi dan penyelesaiannya.
“Makanya kami datang kesana bersilaturahmi bertanya-tanya terkait sistem PPDB nanti di SMA Negeri 1 terutama saol zonasi. Ini yang sering dikeluhkan masyarakat setiap dibuka PPDB,” ujarnya.
Dalam pertemuan ini, Adyansa juga menekankan pengawasan kepada anak didik. Dimana beberapa hari lalu ada pemberitaan yang lagi heboh soal prostitusi online dikalangan pelajar.
“Ini juga harus menjadi perhatian bersama semua pihak baik dari sekolah, orangtua siswa, dan masyarakat luas. Supaya anak-anak didik kita tidak terjerumus ke dunia prostitusi,” pesannya.
Selaku anggota DPRD, Adyansa berharap bagaimana masyarakat Kota Tarakan tetap menjaga kondusif dan ke damaian di kota Paguntaka tercinta ini.
“Harapan kami masyarakat tetap adem dan tidak terjadi kerusuhan atau choas dan lain-lain. Meskipun porsinya itu bukan di DPRD Tarakan, tapi kami tetap ingin mengetahui persiapan SMA Negeri 1 supaya bisa disampaikan ke masyarakat,” tutupnya.(**)