TARAKAN – Tumpahan semen cor yang dibawa truk molen, kembali terjadi. Bahkan yang jatuh ke jalanan, mengeras menjadi gundukan dan membahayakan pengendara karena tidak langsung dibersihkan.
Hal itu dikeluhkan masyarakat terutama pengguna jalan yang setiap hari melintasi, karena membahayakan.
Salah satunya, terlihat di jalan menuju ke Pantai Amal. Disitu, ada beberapa titik tumpahan semen cor diantaranya di Jalan Tanjakan Gunung Amal dan Tanjakan sebelum Taman Anggrek.

Begitu juga di Jalan Gunung Selatan. Bahkan ada warga berinisiatif membersihkan agar tidak membahayakan pengendara.

“Temen-teman ini jalanan menuju Gunung Selatan. Jalan ini baru di perbaiki aspalnya dan sekarang banyak mobil molen pembawa koral semen cor melawati jalan ini, sering tertumpah semen cornya karena jalan menanjak. Kalau gak cepat di singkirnkan, maka akan mengeras dan jalan menjadi rusak lagi,” kata salah satu warga, Salis di caption postingan media sosialnya.
Ia juga berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan dan DPRD menghimbau pengusaha untuk bertanggungjawab dan mengingatkan supirnya segara dibersihkan.
“Tolong Pemkot Tarakan bisa menghimbau para pengusaha mobil molen agar mengingatkan supir-supirnya, jika tumpah hendaknya mereka segera membersihkannya,” sambungnya.

Ketua Komisi III DPRD Kota Tarakan Randy Ramadhana Erdian. Foto : Fokusborneo.com
Menanggapi keluhan warga, Ketua Komisi III DPRD Kota Tarakan Randy Rahmadhana akan melakukan pengecekan dilapangan. Permasalah ini, menjadi atensi DPRD.
“Kalau terjadi tumpahan semen cor untuk beton, berarti ada pengerjaan yang sedang berjalan. Nanti akan kita kroscek itu pekerjaannya siapa untuk bertanggungjawab, karena kita tahu ada beberapa penyedia beton di Tarakan ada Bumix, ada Kris,” katanya kepada Fokusborneo.com, Rabu (5/2/25).
Politisi PKB itu menekankan apabila tumpahan semen cor membahayakan masyarakat, pasti bakal menjadi perhatian DPRD Kota Tarakan khususnya Komisi III.
“Kalau sudah diketahui siapa penyedianya, pasti akan kami tegur untuk bertanggungjawab. Seharusnya kalau ada tumpahan seyogyanya langsung dibersihkan, takutnya mengeres itu bisa berbahaya untuk lalu lintas,” pesannya.
Sebelumnya, di Tanjakan Gunung Amal sempat ditemukan banyak tumpahan semen cor. Tetapi kata Randy setelah pengerjaan proyek selesai, dari pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang sudah dibersihkan dan diaspal.
“Kan sudah dilakukan rehap jalan dan mulus kembali. Makanya kalau ini ada laporan lagi dari warga, nanti kami akan kroscek lagi,” tegasnya.
Ia juga meminta kepada Dinas Perhubungan (Dishub) jika menemukan adanya tumpahan semen cor, untuk menegur penyedia atau pengesahan. Supaya tidak ada lagi tumpahan semen cor yang bisa menyebabkan kecelakaan.
“Harus kalau ada ditemukan, Dishub menegur juga dan melakukan pengawasan,” tutupnya.(**)