TARAKAN, Fokusborneo.com – Komisi III DPRD Kota Tarakan melakukan kunjungan lapangan ke jembatan kayu yang rusak di Jalan Slamet Riyadi RT 18, Kelurahan Karang Anyar, Kamis (4/9/25).
Kunjungan ini dilakukan sebagai tindak lanjut atas laporan kerusakan parah yang menyebabkan jembatan tersebut ditutup sementara.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan Komisi 3 dipimpin langsung Wakil Ketua 1 DPRD Kota Tarakan Herman Hamid didampingi oleh Lurah Karang Anyar serta perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR).

Harjo Solaika menjelaskan kondisi jembatan memang sudah rusak parah. “Beberapa hari lalu terjadi insiden, kendaraan roda empat bannya nyungsep karena kondisi jembatan yang sudah rapuh,” ujarnya.
Politisi PAN menyebutkan ada dua penanganan yang akan dilakukan, yaitu penanganan jangka pendek dan jangka panjang.

Solusi jangka pendeknya, sebut Harjo DPUTR akan segera melakukan perbaikan sementara menggunakan kayu agar jembatan bisa kembali dilalui masyarakat. Anggaran untuk perbaikan ini, sekitar Rp 24 juta.
“Alhamdulillah tadi dari PU sudah menjanjikan, Insya Allah dalam minggu ini jembatan itu sudah dibangun dan diperbaiki untuk solusi sementara,” kata Harjo.
Untuk jangka panjang, kata Harjo penanganan permanen yaitu jembatan akan dibangun ulang dengan struktur beton.
“Berdasarkan data yang kami peroleh dari PU, jembatan di Karang Anyar semua sudah betonisasi kecuali yang di RT 18 ini masih kayu. Jadi memang ini perlu perhatian khusus dan Alhamdulillah sudah masuk dan akan segera dibangun,” tambahnya.
Saat ini, Harjo menerangkan pembangunan jembatan permanen masih dalam tahap penghitungan anggaran secara rinci oleh DPUTR.Pembangunan ini diperkirakan akan diprogramkan pada anggaran berikutnya.
Menurut Harjo, perbaikan jembatan ini sangat mendesak karena jembatan tersebut merupakan akses penting dengan intensitas lalu lintas yang cukup tinggi bagi masyarakat setempat.(**)