TANJUNG SELOR – Warga Satuan Pemukiman (SP) 6B, Desa Tanjung Buka, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan, akhirnya dapat bernapas lega.
Jembatan yang selama ini menjadi impian warga selama kurang lebih 7 tahun, kini telah berdiri kokoh berkat respons cepat Kapolda Irjen Pol. Hary Sudwijanto.
Terkabulnya keinginan warga ini berawal dari kunjungan Kapolda ke wilayah tersebut, saat seorang ibu bernama Lusila, seorang transmigran asal Sleman, Yogyakarta, memberanikan diri menyampaikan langsung permohonan warga untuk pembangunan jembatan penghubung vital.

Lusila mengungkapkan, ia sangat terharu karena permohonan warga langsung direspons oleh Kapolda.



“Saya sangat terharu, tidak menyangka permohonan kami akan langsung direspons. Selama ini anak-anak harus berenang menyeberangi sungai saat pulang sekolah. Bahkan beberapa kali, warga hampir diterkam buaya,” ujar Lusila dengan mata berkaca-kaca.
Jembatan tersebut bukan hanya soal akses, tetapi juga menjadi sangat penting bagi masyarakat SP 6B. Bagi mereka, jembatan itu adalah bagaikan nyawa bagi anak-anak yang menempuh pendidikan di SDN 014.

Selain itu, juga martabat bagi keluarga yang ingin mengantarkan jenazah ke Tempat Pemakaman Umum tanpa harus memutar sejauh 3 kilometer.
Lusila menambahkan, ia nekat bicara langsung ke Kapolda karena tidak ada warga yang berani menyampaikan langsung.
“Saya nekat bicara langsung ke Pak Kapolda karena tidak ada yang berani. Tapi ternyata beliau mendengarkan,” kenang Lusila.
Langkah cepat Kapolda ini langsung disambut sukacita warga. Pembangunan jembatan segera dimulai dan kini telah rampung, menjadi simbol kuat dari hadirnya negara melalui Polri di tengah masyarakat.
Ia berharap, dengan adanya jembatan vital tersebut bisa membuat warga SP 6B dapat merasa lebih mudah saat beraktivitas.
“Bagi kami, ini bukan sekadar jembatan. Ini adalah jembatan harapan. Bentuk nyata kepedulian Polri yang tak akan kami lupakan,” pungkasnya. (**/rn)