Mengarungi bisnis aviation itu tidak mudah. Butuh modal besar dan pandai menangkap peluang. Petulangan Pongky Majaya, Owner PT Smart Cakrawala Aviation dimulai dengan membolongi perut pesawat. Lho, kenapa?
Oleh: Doddy Irvan
PT Smart Cakrawala Aviation resmi berdiri 8 Desember 2016. Baru pada 28 Agustus 2018, perusahaan ini mendapat sertifikasi di bidang jasa angkutan udara niaga tidak berjadwal atau Air Operator Certificate (AOC)135-062.
Izin keluar, Pongky lantas putar otak. Dia tidak hanya ingin fokus, mencari uang di penerbangan perintis saja. Sebenarnya, Smart sudah dapat slot terbang di Papua melayani rute subsidi. Tapi bagi Pongky, itu belum cukup. Dia mencoba peruntungan lain. Apalagi, di bisnis ini pemainnya belum banyak. Yaitu; poto udara.
Tidak tanggung-tanggung, Pongky mendisain ulang 3 pesawatnya. Lambung pesawat bagian bawah dibolongi. Lantas di pasang kamera canggih beresolusi tinggi. Inilah yang dia jual ke mana-mana. Smart punya tiga pesawat Cessna Caravan, dilengkapi poto udara bertegnologi tinggi.

Jualan ini ternyata berhasil. Beberapa perusahaan tambang dan perkebunan tertarik menggunakan jasa potonya.



Nah, paling fenomenal. Smart Aviation mendapat order memotret dari udara calon lokasi Ibu Kota Negara (IKN). Pesawat Smart pun terbang di tiga lokasi. Satu wilayah Kalimantan Utara. Dan dua lokasi di Kalimantan Timur. Sekitar Samarinda dan Penajam Paser Utara.
Hasil jepretan poto udara Smart inilah, akhirnya menjadi salah satu pertimbangan Presiden Jokowi menentukan lokasi IKN. Anda sudah tahu. Penajam Paser Utara akhirnya terpilih menjadi lokasi IKN.

“Kami hanya bagian kecil yang terlibat dalam penentuan IKN. Poto udara hanya menjadi pertimbangan kecil, selain pertimbangan teknis lainnya,” ungkap Pongky merendah.
Tapi Pongky bangga. Terobosannya membuahkan hasil. Dia meminta saya mengecek, perusahaan terbesar dalam bisnis penyediaan jasa poto udara di Indonesia.
“Kami adalah perusahaan terbaik dan terbesar di poto udara sekarang ini,” ujarnya bangga.
Tidak hanya poto udara. Atau airlines perintis dan penyewaan pesawat, Smart juga merambah ke bisnis perawatan pesawat. Perusahaan ini mengantongi izin perawatan pesawat dan Helikopter atau Aprroved Maintenance Organization (AMO)145-D1003. Juga Approved Military Aircraft Repair Station (AMARS). AMARS adalah izin khusus memperbaiki pesawat-pesawat militer.
Inilah yang membuat Smart berburu hanggar. Sebab, hanggar yang ada di Bandara Semelagi kapasitasnya terbatas.
“Makanya kami menyewa hanggar di Bandara RA Bessing, Malinau. Hanggar itu nantinya akan dijadikan bengkel pesawat. Baik sipil mau pun militer,” jelasnya.
Saya sempat melihat fasilitas maintenance di hanggar Bandara Semelagi, Singkawang. Para enggener Smart sedang memperbaiki Helikopter Bell 412 EP milik TNI.
Bagi Pongky, maintenance pesawat itu tidak hanya soal bisnis. Tapi lebih pada pelayanan maksimal ke masyarakat sebagai pengguna jasa. Apa pun perusahaannya. Tidak hanya Smart.
Misalnya begini. Smart memiliki kontrak distribusi BBM satu harga ke Long Bawang, Krayan, Kabupaten Nunukan. BBM itu harus diantar setiap hari. Nah, jika ada pesawat Smart rusak, sementara teknisi dan sparepart ada di luar Kaltara pasti memakan waktu. Makanya, Smart rela merogoh kocek untuk menyewa hanggar di Malinau.

“Masa kita tidak angkut BBM dengan alasan pesawat rusak. Itu klise. Bayangkan, perbaikan itu bisa sampai empat hari atau bahkan seminggu. Jadi, selama itu masyarakat tidak pakai BBM?” tanya Pongky. “Terus tanggung jawab kita ke masyarakat gimana? Mereka pakai BBM tunggu pesawat kita bisa terbang. Pasti kami mengecewakan mereka,” ungkap Pongky.
Itulah yang dihindari Pongky. Wajar dia mengklaim, Smart adalah perusahaan yang 100 persen memenuhi seluruh isi kontrak. Khususnya terkait jadwal yang telah disepakati. Sudah menjadi prinsipnya, tidak ada alasan Smart tidak memenuhi tanggung jawab hanya gara-gara urusan teknis.
“Tidak hanya itu, kami juga merotasi pesawat dan pilot. Misalnya ada pesawat yang harus perawatan wajib 100 jam terbang. Sebelum sampai 100 jam, kami sudah kirim pesawat pengganti. Sehingga pelayanan kami tetap berjalan,” ungkap Pongky.
Karena itulah, Smart terus menambah jumlah pesawat. Saat ini mereka punya 12 Cessna
Caravan 208/208B. 2 Pilatus PC-6 Proter. Serta 1 Helikopter Airbus H130 T2. Tidak hanya itu, rencananya, dalam waktu dekat, Smart akan mendatangkan lag 3 unit Pilatus PC-6 Porter dan 3 Cessna Caravan 208B.
Urusan pesawat selesai. Smart akan terus berinvestasi. Tapi tidak hanya itu, Pongky juga konsen mengurus pilot. Nah, untuk pilot ini, saya akan membahas di tulisan berikutnya.
Tahukah Anda, seorang anak asal Krayan menjadi salah satu pilot Smart Aviaton. Dia yang menerbangkan saya dari Tarakan ke Malinau. Dan menjemput kembali ke Tarakan. Pilot Smart banyak anak-anak muda dan gaul. Terbang pakai baju hawai, celana pendek, rambutnya gondrong diikat karet. Ada juga kisah pilot yang seluruh biayanya ditanggung Smart Aviation. (bersambung)