BALIKPAPAN – Kelurahan Gunung Sari Ilir mengikuti lomba Kelurahan Tingkat Kota Balikpapan tahun 2025. Penilaian lomba sudah dilaksanakan pada 14 dan 15 Mei 2025 lalu.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah kota dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional melalui peran aktif kelurahan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan, Heria Prisni, menyampaikan bahwa penilaian kali ini mengusung tema “Desa dan Kelurahan Tangguh Pangan, Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional Menuju Indonesia Emas.
“Alhamdulillah, pada hari ini kami telah menyelesaikan penilaian lomba kelurahan tingkat Kota Balikpapan tahun 2025. Peserta lomba adalah pemenang dari masing-masing kecamatan,” ujarnya.
Berikut enam kelurahan yang mewakili enam kecamatan di Balikpapan:
1. Kelurahan Teritip (Balikpapan Timur)
2. Kelurahan Gunung Bahagia (Balikpapan Selatan)
3. Kelurahan Telagasari (Balikpapan Kota)
4. Kelurahan Gunung Sari Ilir (Balikpapan Tengah)
5. Kelurahan Graha Indah (Balikpapan Utara)
6. Kelurahan Baru Ulu (Balikpapan Barat)
Penilaian dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu penilaian administrasi, pemaparan, dan verifikasi lapangan. Tiga aspek utama yang dinilai meliputi bidang pemerintahan, kewilayahan, dan kemasyarakatan.
Sebanyak 11 juri dari berbagai instansi turut serta, termasuk Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, hingga akademisi dari Universitas Balikpapan.Lurah Gunung Sari Ilir, Arwani Ahmad, memaparkan keunggulan wilayahnya dalam lomba ini dengan menonjolkan inovasi Kampung Bungas – kampung tematik berbasis ketahanan pangan yang memanfaatkan lahan pekarangan sempit untuk urban farming.
“Kampung Bungas adalah singkatan dari kampung buah, bunga, dan sayur. Kami kembangkan hidroponik melon, anggur, selada, seledri, hingga bunga anggrek di lahan terbatas. Hasilnya sebagian untuk konsumsi keluarga dan sebagian dijual ke masyarakat,” jelas Arwani.
Ia menambahkan bahwa program ini awalnya melibatkan empat RT, dan kini telah berkembang menjadi sepuluh RT, dengan target mencapai 5.000 lubang tanam hidroponik.
Meski pemenang lomba belum diumumkan karena tim juri masih dalam tahap finalisasi penilaian, Heria berharap siapapun yang terpilih akan mampu mewakili Balikpapan di tingkat provinsi dan membawa nama baik kota di ajang nasional.
Dan yang terpenting dalam lomba ini adalah semangat dan partisipasi masyarakat dalam membangun kemandirian pangan dari lingkungan terkecil.”Yang akan menjadi pemenang lomba kelurahan tahun ini dapat mewakili Balikpapan di tingkat provinsi dan kembali meraih prestasi untuk maju di tingkat nasional,” pungkas Heria. (**)
Discussion about this post