TARAKAN – Pertamina EP Tarakan memberikan klarifikasi mengenai alokasi dan realisasi dana Corporate Social Responsibility (CSR) atau Program Pengembangan Masyarakat (PPM).
Field Manager Pertamina EP Tarakan, Cahyo Tri Mulyanto, menjelaskan anggaran CSR memiliki keterbatasan, sehingga perusahaan memprioritaskan penyaluran bantuan kepada masyarakat di area yang disebut “Ring 1” atau wilayah yang berhubungan langsung dengan kegiatan operasional perusahaan.
Cahyo menyampaikan terima kasih kepada masyarakat dan media yang telah berpartisipasi dalam diskusi ini.
Ia menjelaskan sebagai sub-holding Pertamina, Pertamina EP Tarakan memiliki dua amanah utama pertama, memastikan operasi produksi minyak dan gas berjalan normal dan aman demi mencapai target. Kedua, menjalankan tanggung jawab sosial selaras dengan visi pembangunan berkelanjutan pemerintah daerah.
”Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini diatur melalui program dan anggaran yang sesuai dengan proposal dari SKK Migas. Kami sudah sangat terbuka mengenai anggaran yang berhubungan langsung dengan program PPM, baik itu untuk pendidikan, ekonomi, sosial, kesehatan, maupun infrastruktur,” ujarnya usia Rapat Dengar Pendapat (RDP) gabungan Komisi dengan Pertamina EP, AYS, Gema Tarakan Bersatu, Selasa (19/8/25).
Namun, ia menekankan karena anggaran yang terbatas, perusahaan harus memilah-milah implementasi program. Prioritas utama diberikan kepada area Ring 1 yang berlokasi paling dekat dengan kegiatan operasional perusahaan.
“Jujur saja, saat ini yang menjadi prioritas kami adalah Ring 1 atau wilayah yang berhubungan langsung dengan kegiatan operasional kami. Untuk kegiatan lain, tentunya bisa didiskusikan kembali,” tambahnya.
Cahyo merinci anggaran dana CSR/PPM untuk tahun ini mencapai kurang lebih Rp1,6 miliar. Dari jumlah tersebut, sekitar Rp100 juta dialokasikan untuk proposal langsung dari masyarakat, yang saat ini telah terealisasi sekitar 50%.
“Kami terus melakukan evaluasi. Prioritas utama adalah masyarakat di Ring 1 yang berhubungan langsung dengan kegiatan operasional. Mohon maaf apabila kegiatan kemahasiswaan misalnya, yang jauh atau tidak berhubungan langsung dengan operasi kami, belum terealisasikan,” jelasnya.
Pertamina EP Tarakan juga menegaskan mereka selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Tarakan melalui berbagai dinas terkait.
“Kami selalu koordinasi dengan Pemkot, dari dinas apapun. Makanya nanti kalau ada yang belum tersentuh, forum seperti ini penting agar kami bisa lebih tahu,” kata Cahyo.
Menanggapi isu negatif yang beredar, ia menyayangkan karena hal tersebut merugikan semua pihak. Cahyo menegaskan Pertamina EP Tarakan selalu terbuka untuk berkoordinasi dan berdiskusi.
”Kami sangat terbuka. Kalau ada yang kurang berkenan, silakan bersurat atau ajak rapat dengan kita. Kami tidak pernah tidak hadir jika diundang rapat,” pungkasnya.
Ia juga membantah adanya kerja sama atau pembiayaan kontrak dengan pihak tertentu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, karena setiap pengeluaran perusahaan haruslah sesuai prosedur dan dapat diaudit.(Mt)
Discussion about this post