TANA TIDUNG, Fokusborneo.com — Festival Tunas Bahasa Ibu jenjang SD/SMP sederajat resmi dibuka oleh Wakil Bupati Sabri, Selasa (16/9/2025), menghadirkan pelajar, guru, dan masyarakat dalam upaya menjaga kelestarian bahasa daerah dan budaya lokal.
Kegiatan yang berlangsung di Pendopo Djaparudin ini mengusung tema Bahasa Daerah Mendukung Pendidikan Bermutu untuk Semua. Festival Tunas Bahasa Ibu bertujuan menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap bahasa ibu serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian identitas budaya daerah.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sabri menekankan bahasa daerah bukan sekadar sarana komunikasi, tetapi juga bagian dari warisan budaya yang harus dijaga kelestariannya.
“Bahasa daerah adalah identitas kita. Melalui festival ini, kita ingin generasi muda tidak hanya mengenal, tetapi juga mencintai dan mempraktikkan bahasa ibu dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Sabri.
Festival ini diikuti oleh pelajar dari berbagai sekolah tingkat SD dan SMP sederajat di Kabupaten Tana Tidung. Para peserta menampilkan berbagai lomba, mulai dari membaca puisi, bercerita, hingga menyanyi menggunakan bahasa daerah, sebagai upaya menghidupkan bahasa ibu dalam kegiatan pendidikan.
Sabri menambahkan, kegiatan ini juga bertujuan memperkuat rasa kebersamaan antarpelajar dan masyarakat. “Melalui bahasa, kita menyatukan generasi muda. Mereka belajar menghargai budaya sendiri sekaligus membangun rasa bangga terhadap daerah asal,” ucapnya.
Festival ini mendapat sambutan hangat dari kepala sekolah, guru, dan orang tua yang hadir. Mereka melihat kegiatan ini sebagai wahana edukatif sekaligus sarana pengembangan bakat pelajar dalam mengenal budaya lokal.
Selain lomba dan pertunjukan, kegiatan ini juga menghadirkan sosialisasi mengenai pentingnya penggunaan bahasa daerah di lingkungan sekolah. Para guru diberikan bimbingan agar materi pelajaran tetap bisa diintegrasikan dengan penguatan bahasa ibu.
Wakil Bupati berharap festival ini menjadi momentum untuk menanamkan nilai budaya sejak dini. “Kalau generasi muda kita akrab dengan bahasa daerah, mereka akan mampu menjaga warisan budaya sekaligus membentuk karakter bangsa yang kuat,” ujar Sabri.
Lebih lanjut, festival diharapkan menjadi agenda rutin tahunan Kabupaten Tana Tidung, sehingga pelestarian bahasa ibu menjadi kegiatan berkelanjutan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
“Semoga Festival Tunas Bahasa Ibu ini tidak berhenti hari ini, tetapi menjadi gerakan berkesinambungan. Anak-anak kita harus bangga dengan bahasa dan budaya mereka sendiri,” pungkas Sabri.
Kegiatan ini turut dihadiri Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Utara Vamelia Ibrahim, para kepala OPD, guru, serta ratusan pelajar dari berbagai sekolah di Kabupaten Tana Tidung. (*)
Discussion about this post