BALIKPAPAN, Fokusborneo.com – Upaya meningkatkan keselamatan pelayaran dan keamanan wisata bahari di wilayah pesisir terus dilakukan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Balikpapan kini bersiap membangun radar maritim atau High Frequency (HF) Radar untuk memantau gelombang dan arus laut di perairan Balikpapan hingga Penajam Paser Utara (PPU).
Koordinator BMKG Kalimantan Timur sekaligus Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Balikpapan, Kukuh Ribudiyanto, mengatakan radar tersebut akan menjadi sistem pemantauan laut pertama yang terpasang di wilayah pesisir Kalimantan Timur bagian selatan.
Data yang dihasilkan akan membantu berbagai sektor, mulai dari keselamatan pelayaran, kegiatan nelayan, hingga mitigasi bencana.
“Pemasangan radar maritim ini akan memperkuat kemampuan pemantauan laut secara real time. Informasi yang dihasilkan bisa langsung dimanfaatkan oleh instansi terkait dan masyarakat pesisir untuk mengantisipasi perubahan kondisi laut,” ujar Kukuh di Balikpapan, Jumat (24/10/2025).
Menurutnya, radar ini tidak hanya berfungsi untuk memantau tinggi gelombang dan arah arus, tetapi juga akan menjadi bagian dari sistem peringatan dini tsunami di wilayah selatan Kalimantan Timur. Dengan teknologi tersebut, potensi risiko terhadap kapal nelayan dan aktivitas wisata dapat ditekan seminimal mungkin.
“Melalui sistem ini, kami bisa mengetahui pola arus dan gelombang dengan lebih cepat dan akurat. Informasi tersebut akan kami bagikan ke pihak-pihak yang membutuhkan, termasuk instansi pelabuhan, Basarnas, dan Dinas Pariwisata,” jelasnya.
Kukuh menambahkan, keberadaan radar maritim juga akan mendukung sektor wisata bahari, terutama di kawasan Pantai Manggar dan pesisir Lamaru yang kerap menjadi tujuan wisata utama masyarakat. Informasi yang dihasilkan dapat dijadikan dasar dalam penentuan jadwal wisata laut, penyelaman, dan kegiatan rekreasi perairan.
“Kalau data kondisi laut bisa diakses secara cepat, tentu aktivitas wisata juga akan lebih aman dan nyaman. Ini salah satu manfaat nyata yang bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” katanya.
BMKG kini tengah mematangkan koordinasi dengan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Balikpapan terkait perjanjian kerja sama serta izin penggunaan lahan untuk lokasi instalasi radar. Setelah seluruh dokumen disetujui dan diteruskan ke BMKG pusat, pembangunan fisik akan segera dilaksanakan.
“Kami berharap seluruh proses administrasi bisa selesai dalam waktu dekat. Target kami, pembangunan radar ini bisa dimulai paling lambat awal tahun depan,” ungkap Kukuh.
Ia menilai, kehadiran radar maritim bukan hanya langkah antisipatif terhadap ancaman bencana, tetapi juga bagian dari komitmen BMKG untuk meningkatkan pelayanan publik di bidang meteorologi maritim.
“Dengan dukungan teknologi pemantauan laut seperti ini, Balikpapan akan semakin siap menghadapi tantangan cuaca ekstrem dan bisa memberikan rasa aman bagi masyarakat pesisir,” pungkasnya. (*)















Discussion about this post