BALIKPAPAN, Fokusborneo.com – Pemerintah Kota Balikpapan menegaskan komitmennya dalam menciptakan iklim investasi yang sehat, tertib, dan transparan. Hal itu disampaikan Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, saat memberikan keterangan di Balai Kota Balikpapan, Kamis (27/11/2025).
Rahmad menyebut seluruh proses perizinan usaha di Balikpapan kini mengacu pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2025, yang menjadi pedoman utama dalam penguatan sektor usaha di kota ini. Ia menekankan bahwa pemerintah tidak hanya membuka ruang bagi pelaku usaha, tetapi juga menghadirkan sejumlah skema insentif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Alhamdulillah, kita sudah memiliki dasar hukum yang kuat. Perda ini tidak hanya mengatur tetapi juga memberikan insentif bagi para pelaku usaha. Pengawasannya pun dilakukan secara ketat oleh tim khusus,” ujarnya.
Wali Kota menegaskan bahwa setiap izin yang diajukan harus sesuai dengan peruntukannya. Jika ditemukan ketidaksesuaian, pemerintah tidak akan ragu untuk menghentikan operasional usaha tersebut, bahkan menutupnya. “Itu komitmen kita. Sepanjang usaha yang diajukan memberi manfaat untuk warga, tentu kita dukung sepenuhnya,” tegasnya.
Beberapa industri besar yang telah beroperasi, seperti Agra Refinery (CPO), disebut Rahmad telah melalui proses perizinan yang bersih dan sesuai regulasi. Ia menyebut Balikpapan sebagai wilayah yang “clear and clean” dalam urusan izin usaha.
Rahmad juga menyoroti pentingnya investasi asing dalam memperkuat daya saing ekonomi kota. Pemerintah berupaya mempermudah investor dengan layanan satu pintu, yang kini memiliki target penyelesaian izin maksimal satu bulan, lebih cepat dari sebelumnya yang mencapai tiga bulan.
Selain itu, Rahmad kembali menegaskan visi besarnya untuk menjadikan Balikpapan sebagai kota MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition). Meskipun pembangunan Convention Hall berkapasitas 15.000 orang ditunda akibat penyesuaian anggaran, ia optimistis fasilitas itu bisa dibangun pada 2027.
“Kita ingin Balikpapan bersaing di tingkat internasional. Event nasional maupun global harus bisa digelar di sini,” tutup Rahmad.(oc)















Discussion about this post