BALIKPAPAN, Fokusborneo.com — Kebun Raya Balikpapan semakin mengukuhkan posisinya sebagai destinasi wisata edukasi lingkungan yang diminati masyarakat. Tidak hanya berfungsi sebagai ruang konservasi, kawasan ini kini juga memberikan kontribusi nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Kabid Tata Lingkungan dan Perlindungan SDA DLH Balikpapan, Afrrizal, pada Selasa (2/12/25) mengungkapkan capaian pendapatan Kebun Raya pada tahun lalu melampaui target yang ditetapkan pemerintah.
“Alhamdulillah, sejak tahun kemarin Kebun Raya sudah mulai menarik PAD, bahkan melebihi target. Ini menunjukkan bahwa antusiasme pengunjung sangat tinggi,” ujarnya.
Menurut Afrrizal, peningkatan PAD tersebut tidak muncul tiba-tiba, tetapi merupakan hasil dari pengembangan fasilitas yang lebih baik, pemeliharaan kawasan yang konsisten, serta program-program edukasi yang menarik bagi berbagai kalangan.
Kebun Raya Balikpapan memiliki koleksi tanaman endemik Kalimantan, termasuk spesies langka yang menjadi daya tarik utama. Banyak sekolah dari luar daerah rutin menjadikan lokasi ini sebagai tempat pembelajaran lapangan untuk mata pelajaran biologi, ekologi, hingga geografi.
Selain itu, jalur wisata alam yang tertata membuat Kebun Raya ramah bagi pengunjung keluarga, komunitas pecinta alam, hingga wisatawan umum yang ingin menikmati suasana hijau.
Sepanjang tahun lalu, sejumlah kegiatan edukasi lingkungan juga digelar secara berkala. Mulai dari workshop konservasi tanaman, program penanaman bersama komunitas, hingga tur interpretasi yang dipandu petugas kehutanan.
Aktivitas-aktivitas ini dianggap memberi nilai tambah sehingga pengunjung tidak sekadar rekreasi, tetapi juga memperoleh wawasan baru mengenai kelestarian alam.
“Kami ingin pengunjung pulang membawa pengalaman, bukan hanya foto. Sejak fasilitas dan program edukasi diperkuat, respons masyarakat memang semakin besar,” terang Afrrizal.
Ia memastikan bahwa pendapatan yang diperoleh akan kembali digunakan untuk pengelolaan kawasan. Mulai dari pembenahan taman koleksi, penambahan papan interpretasi, penyediaan area rehat yang lebih nyaman, hingga peningkatan aksesibilitas bagi kelompok rentan.
DLH juga tengah merencanakan penambahan titik edukasi tematik, seperti zona tanaman obat dan area konservasi anggrek, agar Kebun Raya semakin variatif dan relevan bagi pelajar maupun peneliti.
Menurut Afrrizal, Kebun Raya memegang peranan strategis dalam menjaga keseimbangan ekologis kota. Selain menjadi ruang hijau skala besar, kawasan ini membantu menyerap polusi, menurunkan suhu mikro, serta menjadi habitat berbagai fauna kecil.
“Kita tidak bisa hanya fokus pada aspek wisata, peran konservasi tetap yang utama. Karena itu pendapatan yang masuk juga harus sejalan dengan upaya menjaga keberlanjutan lingkungan,” jelasnya.
Pemerintah kota berharap pencapaian ini menjadi titik awal bagi pengembangan lebih besar di masa mendatang. Dengan peningkatan jumlah pengunjung, perhatian publik terhadap isu lingkungan dinilai semakin kuat.
Kebun Raya diharapkan dapat terus menjadi ikon hijau Balikpapan yang tidak hanya bermanfaat secara ekologis, tetapi juga edukatif dan ekonomis.
“Yang terpenting sekarang adalah bagaimana mempertahankan kualitas dan terus meningkatkan fasilitas, sehingga Kebun Raya tetap menjadi kebanggaan kota,” pungkas Afrrizal. (oc)













Discussion about this post