BALIKPAPAN, Fokusborneo.com – Tim Penilai Adiwiyata Kementerian Lingkungan Hidup mulai melakukan verifikasi lapangan di Balikpapan untuk menilai kelayakan sekolah-sekolah yang diusulkan sebagai Adiwiyata Nasional dan Mandiri Tahun 2025.
SDN 017 Balikpapan Barat menjadi sekolah pertama yang dikunjungi dalam rangkaian tersebut.
Kunjungan ini merupakan bagian dari proses uji petik yang ditetapkan langsung oleh Pusat Pengembangan Generasi Lingkungan Hidup KLHK.
Verifikasi dilakukan untuk memastikan program Penerapan Perilaku Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (PBLHS) benar-benar diterapkan secara nyata, bukan sekadar tercatat dalam dokumen administrasi.
Kabid Pengendalian, Pengawasan, dan Penataan Hukum Lingkungan Hidup (PHPKLH) DLH Balikpapan, Siti Patimah, mengatakan tahun ini Balikpapan mengajukan 34 sekolah untuk mengikuti penilaian Adiwiyata, terdiri dari 16 sekolah kategori Calon Sekolah Adiwiyata Mandiri (CSAM) dan 18 sekolah kategori Calon Sekolah Adiwiyata Nasional (CSAN).
“Proses verifikasi ini menjadi tahap penting untuk melihat sejauh mana program PBLHS diterapkan. Sekolah yang terpilih menjalani uji petik karena dianggap memenuhi indikator yang paling siap,” ungkap Siti, Jumat (28/11/2025).
Tim penilai pusat yang dipimpin oleh Yanthi Wednida Lumban Gaol dan Fatimah Asih Nuraini melakukan pemeriksaan rinci mulai dari kelengkapan dokumen, implementasi pengelolaan lingkungan, inovasi siswa, penguatan kurikulum, hingga pemeliharaan sarana prasarana ramah lingkungan.
Mereka juga melakukan dialog dengan warga sekolah untuk memastikan keberlanjutan program berjalan tanpa rekayasa.
Pelaksanaan uji petik ini turut didampingi oleh tim DLH Provinsi Kalimantan Timur, yakni Abdul Yamin, Agung Prio Utomo, dan Fitriani.
Kehadiran mereka memastikan seluruh proses penilaian mengikuti ketentuan nasional serta membantu sekolah memahami standar teknis Adiwiyata yang terus diperbarui.
Selain unsur pemerintah, pengurus Forum Adiwiyata Kota Balikpapan juga hadir memberikan asistensi lapangan. Tokoh yang hadir antara lain Hj. Siti Sunarmi, Nenden, dan Baharudin, yang ikut menjelaskan berbagai program lingkungan sekolah, mulai dari manajemen sampah, kegiatan siswa, hingga inovasi pemanfaatan ruang terbuka hijau.
Dukungan dari sektor pendidikan juga menguat melalui kehadiran Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Balikpapan, I Ketut Karton, bersama jajarannya.
Mereka memastikan program Adiwiyata selaras dengan kebijakan pendidikan daerah.
Siti menambahkan hasil akhir penilaian akan diumumkan oleh KLHK pada akhir November 2025. Ia berharap sekolah-sekolah di Balikpapan dapat memperoleh hasil terbaik, mengingat penguatan budaya lingkungan telah menjadi komitmen bersama berbagai pihak.
“Kami berharap verifikasi ini berjalan objektif dan bisa memberikan hasil terbaik bagi sekolah yang memang konsisten membangun budaya lingkungan. Semoga semakin banyak sekolah kita yang lolos sebagai Adiwiyata Nasional maupun Mandiri,” tutupnya. (*)















Discussion about this post