TARAKAN – Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) nyata adanya dan jangan dibilang ini tidak ada atau rekayasa.
Hal tersebut diungkapkan Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah dan Penanggulangan Bencana Kemenko PMK, Mayjen TNI (Purn) Dody Usodo HGS, Senin (19/10/2020).
“Sebagian masyarakat masih ada yang bilang ini tidak ada. Ini nyata adanya bahkan diakui dunia makanya disebut pandemi,” ungkapnya.
Agar masyarakat yakin, hal tersebut harus disosialisasikan, masyarakat harus dibimbing. Presiden sudah berkali – kali menyampaikan sebelum vaksin ditemukan cara terbaik pencegahan adalah menerapkan protokol kesehatan.
“Gunakan masker secara benar, jika lepas masker jangan taruh di dagu, karena dibawah ini tidak ada penutupnya dikawatirkan ada bakteri atau virus,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ia mengatakan memakai masker memang tidak nyaman, namun itu adalah cara terbaik mencegah penularan Covid-19.
“Saya membawa masker dan kita serahkan ke lima Kabupaten/Kota, jumlahnya tidak seberapa, tujuan saya itu pancingan agar daerah bisa membagi masker, kepada masyarakat,” tuturnya.
Sementara terkiat dengan sanksi dan denda pelanggaran disiplin protokol kesehatan, Ia mengatakan gampang saja pelanggar diberikan sanksi dan denda tapi apakah edukasi yang benar.
“Apakah orang yang dikasih rompi Bertus pelanggar protokol kesehatan apakah hatinya senang, belum tentu,” ucapnya.
Deputi Kemenko PMK mengajak, didik dan edukasi masyarakat secara benar, bagi yang tidak memakai masker di berikan pengetahuan dan dikasih masker.
Ia mencontohkan, ada hukuman dimasukan peti mati, mobil jenazah, tidur di kuburan, “Itu ada dan pernah terjadi tapi apakah seperti itu, kalau saya pelakunya ya saya tidak mahu,” pungkasnya (wic/Iik).
Discussion about this post