TARAKAN – Evaluasi pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), Dinas Kesehatan Kota Tarakan melakukan Swab PCR kepada siswa secara acak ke sejumlah sekolah. Swab PCR ini, sudah dilaksanakan sejak 2021 lalu.
Salah satunya Swab PCR yang dilaksanakan di SMA Negeri 4 Kota Tarakan oleh Puskesmas Mamburungan. Sebanyak 31 siswa di Swab PCR untuk sampel pemeriksaan penyebaran Covid-19 selama dilaksanakan PTM.
Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kota Tarakan dr. Devi Ika Indriarti mengatakan Swab PCR acak kepada para siswa di sejumlah sekolah di Kota Tarakan, rutin dilaksanakan sejak 2021 lalu. Upaya ini, sebagai evaluasi pelaksanaan PTM di Kota Tarakan.

“2022 ini ada 13 sekolah yang akan dilaksanakan Swab PCR. Karena banyak jumlah siswanya jadi kita sampling yang jelas setiap tahun itu targetnya 13 sekolah yang tersebar di 6 Puskesmas,” kata dr. Devi saat diwawancarai Fokusborneo.com, Kamis (20/1/21).
Dikatakan dr. Devi, untuk tahun 2022 ini, Swab PCR dilaksanakan Puskesmas. Tahun 2021 lalu, kerjasama Dinas Kesehatan dengan Puskesmas.
“Jadi siswa yang dilakukan Swab PCR acak ini dari SD sampai SMA,” ujar dr. Devi.

Ditahun 2021 lalu dijelaskan dr. Devi, dari hasil Swab PCR acak, ada ditemukan siswa yang mengikuti PTM terkonfirmasi positif Covid-19. Atas temuan kasus tersebut, langsung ditindaklanjutin dengan tracking.
“2021 itu ada 1.102 yang di Swab PCR kita temukan ada 10 yang konfirmasi langsung kita tindaklanjutin tracking kasusnya dan Alhamdulillah tidak menyebar cuma yang bersangkutan saja kita temukan jadi tidak bertambah,” jelas dr. Devi.
Swab PCR acak di sekolah ini diterangkan dr. Devi, sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaraan Covid-19 serta melihat dan mengevaluasi kegiatan PTM dilakukan.

“Adanya ini kita bisa melihat, memantau dan memonitoring bahwa kegiatan PTM yang sudah kita lakukan sesuai dengan protokol kesehatan (Prokes) atau tidak. Karena diluar sana banyak malahan menyebar pasien positif,” tambah dr. Devi.
dr. Devi menghimbau kepada seluruh siswa yang belum vaksin Covid-19, agar segera divaksin. Karena capai vaksinasi anak di Kota Tarakan belum 100 persen.
“Kalau untuk 6 sampai 11 tahun sudah lumayan lah sekitar 75 persen sudah divaksin dosis pertama kalau kita lihat dari sasaran yang diberikan Dinas Pendidikan. Paling tidak membantu memutuskan penularan Covid-19 dan meningkatan herd immunity,” tutup dr. Devi.(Mt)
Discussion about this post