TARAKAN – PT Pertamina EP Tarakan Field meraih dua penghargaan sekaligus di ajang Nusantara CSR Award 2022 yang diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility.
Mewakili pimpinan, penghargaan diterima langsung Community Development Officer Nida Khoirun Nissa dan Aditya C.K Rahman dari Pertamina EP Tarakan Field.
Dalam acara Nusantara CSR Award yang di laksanakan di Hotel Kempinski, Jakarta pada tanggal 26 Agustus 2022 lalu juga dihadiri langsung Field Manager PT Pertamina Tarakan Field Isrianto Kurniawan.
Dua penghargaan Nusantara CSR Award 2022 yang diterima Pertamina EP Tarakan Field yaitu, pertama Kategori Pelibatan Komunitas dalam Menangani Sampah, melalui Program Aliansi Kerja Bebas Sampah.
Program ini adalah pemanfaatan sampah botol plastik untuk budidaya rumput laut yang berlokasi di Mamolo, Kelurahan Tanjung Harapan, Kabupaten Nunukan.
Adapun penerima manfaat dari program ini adalah bank sampah karya bersama, dan sampai saat ini sekitar 500 kilogram sampah botol plastik sudah dimanfaatkan.
Selain mengurangi pencemaran lingkungan, program yang diinisiasi PT Pertamina EP Tarakan Field tersebut juga berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat dengan omset kelompok Rp 30 Juta perbulan.
Kemudian, untuk kategori berikutnya adalah Kategori Integrasi Program untuk Dampak Luas, melalui Program Kampung Enam Peduli Penanggulangan COVID-19.
Program ini juga sudah berjalan di Kelurahan Kampung 6, Kota Tarakan dengan penerima manfaat yaitu kelompok Kelingan. Melalui program ini sebanyak 8.377 masyarakat kota Tarakan menerima manfaatnya.
Atas penghargaan tersebut, Field Manager Pertamina EP Tarakan Field, Isrianto Kurniawan mengatakan ini adalah wujud komitmen perusahaan untuk masyarakat di sekitar wilayah operasi perusahaan melalui program CSR (Corporate Social Responsibility).
“Ini adalah komitmen perusahaan dalam melakukan CSR di sekitar wilayah operasi perusahaan untuk masyarakat,” katanya.
Tentu penghargaan ini juga wujud kerjasama antara perusahaan dengan semua stakeholders terkait di Kaltara khususnya Tarakan dan Nunukan.
“Ini semua hasil dari kolaborasi, baik internal perusahaan, masyarakat, pemerintah dan stakeholders lain yang terlibat,” ujar Isrianto Kurniawan. (wic/Iik)
Discussion about this post