TARAKAN – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara (KPwBI Kaltara) menyelenggarakan Kick Off Program Inkubasi Wastra Kalimantan Utara dan penyerahan bantuan berupa Alat Tenun Mesin kepada Kelompok Usaha Bersama (KUB) Tenun Paguntaka, Rabu (15/2/2023).
Program Inkubasi Wastra berupa Pelatihan Tenun, Desain Fesyen dan Produksi Fesyen, ini merupakan wujud komitmen Bank Indonesia untuk mendorong sektor ekonomi yang tumbuh dan semakin produktif dari hulu hingga hilir.
Pelatihan tersebut tentunya akan sangat bermanfaat bagi pelaku usaha fesyen baik pengrajin tenun, penjahit dan desainer busana dalam mendorong peningkatan produktivitas serta memperkuat UMKM agar dapat naik kelas dalam lingkup Pasar Domestik dan Pasar Internasional.
Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Ketua Dekranasda Provinsi Kalimantan Utara, Hj. Rachmawati Paliwang, serta berhasil menarik total 53 peserta dari seluruh Kabupaten/Kota di Kaltara.
Puluhan peserta akan dikurasi untuk kelas desainer dan produksi oleh Wignyo Rahadi, desainer nasional yang telah berkarir selama 27 tahun dengan range pelanggan yang sangat luas termasuk Presiden RI Joko Widodo.
Di sampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Wahyu Indra Sukma, ada tiga hal dari program ini yang perlu digaris bawahi
yakni Peningkatan value kualitas wastra di Kaltara; Pengembangan kapabilitas, baik dari sisi kemampuan maupun produksi serta Pemasaran wastra Kaltara yang bisa dipasarkan tidak hanya di Kaltara tapi juga di seluruh Indonesia.
“Program Inkubasi Wastra Kalimantan Utara ini terdiri dari 3 kelas yaitu kelas desainer, produksi dan pembuatan tenun. Setiap kelasnya nanti akan ada 20 orang yang dilatih. Khusus untuk peserta kelas tenun adalah Kelompok Usaha Bersama (KUB) Tenun Paguntaka. Hal ini dikarenakan Tenun Paguntaka merupakan satu-satunya KUB Tenun di Kalimantan Utara,” jelas Indra.
Lebih lanjut, diharapkan motif yang dihasilkan dari pelatihan ini mampu melahirkan motif- motif dengan melihat sejarah dan budaya kaltara selain motif yang sudah ada.
Nantinya, produk terpilih yang lolos kurasi akan ditampilkan pada fashion show event nasional Gerakan Bangga Buatan Indonesia. Selain itu peserta pelatihan juga mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) yang merupakan event tahunan Bank Indonesia.
“Besar harapan dari kami Bapak / Ibu dapat berkomitmen selama menjalani inkubasi ini, 14 hari untuk pelatihan desain dan produksi fesyen serta 28 hari untuk pelatihan tenun. Harapannya komitmennya juga datang dari hati sehingga bisa konsisten kedepan,†ujar Indra.
Lebih lanjut, disampaikan Indra, pengembangan UMKM oleh Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara tidak hanya sebatas di tenun atau wastra. Pengembangan UMKM sektor lainnya di Kaltara juga tetap dilakukan.
“Prinsipnya Bank Indonesia hadir di daerah ini sebagai advisor pemerintah, kita akan turut serta dalam pengembangan ekonomi. Jadi segala pemberdayaan masyarakat UMKM apapun bentuknya akan kita lakukan dengan terus bersinergi dengan Pemerintah Daerah dan Stakeholder lainnya,†tutup Indra.
Sementara itu, Ketua Deskranasda Provinsi Kaltara, Rachmawati Zainal Paliwang sangat mengapresiasi kegiatan ini sebagai upaya bersama mengenalkan produk lokal.
Baca juga : Penyerahan 1.379 Sertifikat Tanah di Kecamatan Tana LiaÂ
“Kita terus mengenalkan tenun, dna perlahan akan terus kita kembangkan melalui inovasi – inovasi agar lebih berkualitas,” ucapnya.
Rachmawati mengungkapkan dalam berbagai kesempatan kegiatan fashion show maupun pameran di luar daerah Ia selaku memperkenalkan batik dan tenun khas Kaltara.
“Kita utamakan ciri khas lokal, kemarin kita mengadakan fashion show di NTB dan mereka sangat takjub. Banyak yang pesan produk ke kami,” ungkapnya.
Sebagai Ketua Dekranasda Kaltara, Ia menyampaikan banyak terimakasih kepada BI, Pertamina, Pemerintah serta Stakeholder terkait untuk pengembangan produk lokal Kaltara. (*/red)
Discussion about this post