TARAKAN – Petambak Kaltara khususnya Tarakan resah dan bigung akibat terus turunya harga udang.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kaltara Muhammad Nur Hasan menjelaskan, petambak hanya mengetahui harga turun tanpa tahu penyebabnya.
“Saat ini kita dari petambak bigung mau kemana, kalau jual masih buka, tidak ada informasi penyebab turunya harga udang,” jelas Nur Hasan, Selasa (11/2/2020).
Informasi yang didapat HNSI salah satu penyebab turunya harga udang adalah virus corona di China, padahal udang Kaltara tidak di ekspor ke negeri tirai bambu tersebut.
“Mayoritas udang kita ke Jepang, Eropa, dan Amerika tidak ada ke China, kecuali Kepiting,” bebernya.
HNSI berharap ada kejelasan informasi dari Pemerintah Provinsi, Pemkot dan Cold Storage kepada masyarakat terkait turunya harga udang.
“Kalau perlu undang masyarakat, petambak, cold Storage, pos pembelian udang u tuk memberi kejelasan apa sih sebenarnya yang membuat dia turun,” ungkapnya.
Nur Hasan menerangkan harga udang turun Rp 15.000 di nelayan ada Rp 20.000 size 15, 20 keatas, masyarakat tidak resah jika ada informasi yang jelas.
“Turunya harga udang terjadi sejak 2 tahun tudak pernah naik dan terus turun sampai sekarang,” katanya.
Produksi udang tambak sampai saat ini masih berjalan bahkan pos – pos pembelian udang, karena tidak ada pilihan lain, tapi kondisi ini membuat keresahan. (wic/iik)















Discussion about this post