TARAKAN – Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kota Tarakan mencatat, hingga September tahun ini ada 9 kejadian kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang ditangani tim Brigade Pengendalian (Brigdal) Karhutla KPH Tarakan.
Dijelaskan Kepala UPTD KPH Kota Tarakan, Ridwanto Suma bahwa dari 9 kejadian tersebut, 1 diantaranya berada didalam kawasan lindung. “Umumnya kejadian karhutla terjadi pada periode Maret hingga Agustus 2025. Atau, pada saat periode musim kering yang cukup panjang,” tutur Suma.
Luas area yang dibakar, berkisar antara 0,5 hingga 2 hektare lebih dengan tujuan utama adalah pembukaan lahan untuk perkebunan. “Wilayah yang paling banyak kejadian karhutlanya, masih seperti sebelumnya yakni Kelurahan Pantai Amal, lalu Kelurahan Kampung 1/Skip,” urainya.
Sedianya, dalam sejumlah kejadian karhutla, tim Brigdal Karhutla KPH Tarakan juga didukung oleh tim pemadam kebakaran BPBD Tarakan, Korlakar dan pihak lainnya. “Kami mengapresiasi dukungan dari BPBD Tarakan, Kepolisian, TNI dan Korlakar dalam upaya pemadaman sehingga kebakaran hutan maupun lahan tidak membesar,” ulasnya.
Dari semua kejadian tersebut, sebagian besar pelakunya belum dapat ditemukan. “Untuk pelaku, kami tentu saja bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk mengidentifikasinya,” ucapnya.(*/tim)