TANA TIDUNG – Pemerintah Kabupaten Tana Tidung (KTT) melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) terus melakukan koordinasi dan komunikasi terkait kelangkaan minyak goreng.
Kadisperindagkop KTT, Hardani Yusri mengatakan kelangkaan minyak goreng terjadi bukan hanya di KTT melainkan di seluruh Indonesia.
Ia mengatakan, kondisi di lapangan saat ini memang masih ada stok minyak goreng namun masih dengan harga lama.

Lebih lanjut, Ia mengatakan kondisi ini sudah dikomunikasikan dan koordinasikan dengan dengan kementerian dan provinsi Kaltara.
“Kemarin kami langsung komunikasi ke Kemendag dan mereka itu se-Kalimantan utara produsen yang ditunjuk itu adalah Wilmar Group, ada fortune, sania brand itukan,” ujarnya, Selasa (7/3/2022).

Di Kaltara ada tiga distributor yang ditunjuk yakni 2 di Tarakan dan 1 di Bulungan. Sementara ini untuk distributor Bulungan belum bisa memasarkan untuk KTT dan Malinau karena masih fokus ke Bulungan.
“Tapi saat komunikasi ke distributor yang di Tarakan itu kemarin sempat dapat beberapa toko cuma porsinya memang terbatas dengan harga yang murah dari distributor yang ada di Tarakan,” katanya.
Sebelumnya, ada jatah 25 doa minyak goreng merk Fortune dengan harga murah untuk KTT namun jumlahnya terbatas sehingga belum memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Untuk mengantisipasi ini kami tetap melaksanakan komunikasi dengan distributor, kami tanya nanti kapan barang masuk kami minta jatah untuk KTT. Nanti pembagiannya berapa-berapa tergantung dari distributornya,” ucapnya.
Hardani menambahkan, berdasarkan informasi dari Kementerian Perdagangan dalam waktu dekat akan datang sekitar 9 kontainer minyak goreng atau sekitar 8 ton untuk 2 distributor di Tarakan dan 1 kontainer untuk Bulungan.
“Itu kami meminta jatahnya nanti berapa mereka bisa kasi, tanggal 17 Maret itu paling cepat itu dengan harga yang murah melalui produsen wilmar group,” sambungnya.
“Belum fix kita dikasih berapa, kalau kita dapat langsung kita bagikan ke pedagang,” lanjutnya. (her/Iik)