Menu

Mode Gelap

Daerah

Vamelia Ibrahim Ali Ajak Orang Tua Cegah Stunting Melalui Pola Hidup Sehat


					Bunda PAUD Tana Tidung, Vamelia Ibrahim Perbesar

Bunda PAUD Tana Tidung, Vamelia Ibrahim

TANA TIDUNG – Bunda PAUD Tana Tidung, Vamelia Ibrahim Ali mendorong percepatan penanganan dan pencegahan stunting di PAUD melalui tiga program prioritas yaitu Unit Kesehatan Sekolah (UKS), Satu Desa Satu PAUD, dan Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI).

Hal ini dikemukakan istri Bupati Tana Tidung saat membuka Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Lomba Memasak Makanan Sehat Untuk Anak yang digelar TK Negeri Pembina, Sabtu (28/5/2022).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kabid PAUD dan PNF Disdikbud, Dinas Kesehatan, Bunda PAUD Kecamatan Sesayap, Pemerintah Desa Sebidai, Bunda PAUD Desa Sebidai, Kepala TK Negeri Pembina beserta guru, Ketua IGTKI, Ketua HIMPAUDI, serta orang tua dan peserta didik TK Negeri Pembina.

width"250"

width"400"
width"450"
width"400"

Dalam kesempatan ini Vamelia mengatakan bahwa stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan otak. Hal tersebut berdampak pada rendahnya prestasi belajar anak. Ia pun mengajak berbagai pihak berkolaborasi menangani stunting melalui program KTT Sehat.

“Penanganan stunting dilakukan melalui pola asuh, pola makan, dan perbaikan sanitasi serta akses air bersih. Melalui Kelas Orang Tua pada program UKS ini terjadi kolaborasi orang tua dalam menumbuhkan budaya hidup bersih dan sehat” kata Vamelia.

width"300"

Selanjutnya, Ia mendorong semua anak terlayani di PAUD melalui program Satu Desa Satu PAUD. Kalau semua anak masuk PAUD, maka layanan esensial dapat disediakan di satuan PAUD oleh instansi terkait. Tidak hanya pendidikan, tetapi juga kesehatan, gizi, dan perawatan, pengasuhan, perlindungan, serta kesejahteraan.

“Seperti deteksi dini tumbuh kembang (DDTK), perawatan gigi, dan imunisasi dilakukan Dinas Kesehatan, pemenuhan gizi bagi anak stunting oleh Dinas Sosial, pembuatan KIA oleh Disdukcapil, dan yang lainnya dilakukan di PAUD ini,” terang Vamelia.

Menurutnya masih banyak masyarakat yang keliru memaknai stunting sebagai faktor keturunan atau genetik tanpa melakukan upaya pencegahan. Padahal faktor genetika paling kecil pengaruhnya dibandingkan dengan faktor perilaku, lingkungan, dan pelayanan kesehatan. Dengan kata lain, stunting merupakan masalah yang sebenarnya bisa dicegah.

“Saya mengajak kepada kita semua untuk menerapkan hasil sosialisasi ini. Beberapa waktu lalu saya mengikuti kegiatan sosialisasi pengolahan ikan. Lalu saya praktikkan di rumah. Anak-anak jadi senang makan ikan” kata Vamelia yang juga senang memasak. (her/Iik)

Artikel ini telah dibaca 300 kali

badge-check

Writer

Baca Lainnya

Polda Kaltara Tetapkan Tersangka Oknum Polisi Curi Barang Bukti 7 Gram Sabu

20 Juni 2025 - 06:20

Bangun IKN dengan Data, Otorita IKN Mulai Pelatihan Pendataan Penduduk

19 Juni 2025 - 23:09

Indosat Ooredoo Hutchison dan Transsion Perkuat Inklusi Digital melalui Integrasi Layanan IM3 dan Tri

19 Juni 2025 - 21:58

Investasi Energi Terbarukan dari Singapura Perkuat Visi IKN sebagai Smart Sustainable Forest City

19 Juni 2025 - 21:15

SPMB Online di Tarakan Berjalan Lancar, Daya Tampung Sekolah Aman

19 Juni 2025 - 19:23

Pemeliharaan Rutin Dimulai, Kilang Pertamina Unit Balikpapan Utamakan Keselamatan Kerja

19 Juni 2025 - 18:19

Trending di Daerah