TARAKAN – Di hadapan ratusan guru Paud dari Kabupaten Tana Tidung dan Bulungan, Bunda Paud Tana Tidung, Vamelia Ibrahim Ali kenalkan pengembangan anak usia dini holistik integratif melalui “Busak Paud”.
Dalam kesempatan ini, Vamelia Ibrahim menjelaskan sebagai Bunda Paud memang memiliki beberapa tujuan yang pertama yakni program satu Paud satu Desa, dan satu Paud satu Laptop dan saat ini menjadi dua Laptop.
Lalu, program guru bahagia dengan meningkatkan insentif guru Paud dan Paud inovatif Tana Tidung serta program Busak Paud.
![width"450"](https://fokusborneo.com/wp-content/uploads/2024/07/IMG_20240718_195053_600_x_1100_piksel.jpg)
Program ini sangat menarik Kabupaten lain untuk diadopsi. Vamelia menegaskan sangat siap dan menyampaikan terimakasih jika ada Kabupaten lain meniru program Paud Kabupaten Tana Tidung.
![](https://fokusborneo.com/wp-content/uploads/2023/12/IMG-20231215-WA0281.jpg)
Bunda Paud Kabupaten Tana Tidung, Vamelia Ibrahim Ali
“Yaa, sebenarnya gini, pola kita di adop sama Bulungan saya lebih suka karena kami punya aplikasi yang namanya Busak Paud. Busak Paud ini kalo digunakan di Kalimantan Utara tentunya KTT siap memberikan aplikasi ke seluruh Kalimantan Utara bukan hanya Bulungan mungkin Nunukan, Malinau, Tarakan boleh mengambil aplikasi kami karena berguna apalagi sekarang lagi penanganan stunting saya rasa Busak Paud ini diperlukan untuk daerah Kalimantan Utara,” jelasnya.
Melalui diskusi dalam kegiatan ini, Vamelia Ibrahim mengatakan bunda Paud Kabupaten Bulungan dan Tana Tidung sangat inspiratif meski ada yang berbeda caranya namun tujuannya adalah sama yakni membangun pendidikan di Kaltara lebih baik lagi.
“Targetnya mudah-mudahan seluruh Paud, anak-anaknya sampai umur 5 tahun sudah bisa bersekolah Paud,” sambungnya.
Terkait dengan bagaimana inovasi Bunda Paud dapat berjalan di Kabupaten Tana Tidung, Vamelia mengatakan bahwa Bunda Paud meminta kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati Tana Tidung untuk membuat Perbup.
“ya saya bilang, saya minta tolong pak bupati untuk membuat Perbup yang mudah-mudahan dari kurikulum merdeka tidak boleh memaksakan untuk Paud tapi kami membuat aplikasi atau bikin Perbup untuk usia 5-6 tahun wajib paud,” katanya.
Aplikasi Busak Paud itu seperti yang kami jelaskan adalah aplikasi kita ada isinya ada pertumbuhan. Pertumbuhan anak, lingkar lengan anak, lingkar kepala anak ,apakah anak ini stunting, apakah anak ini tidak stunting atau normal itu kelihatan semua,” tuturnya. (her/Iik)