TANA TIDUNG, – Sungai Sesayap merupakan sungai lintas negara, dengan hulu sungai di Negara Malaysia dan hilir sungai terletak di Kabupaten Tana Tidung. Sampai saat ini, Sungai Sesayap menerima banyak tekanan, diantaranya penggundulan hutan yang berdampak pada menurunnya kualitas air sungai.
Kemudian banjir, abrasi dan penumpukan batang kayu di sepanjang sungai. Akhirnya menimbulkan berbagai multiplier effect, diantaranya keselamatan pelayaran.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tana Tidung, Mashuri mengatakan data yang dihimpun dari Dinas Perhubungan (Dishub) menunjukan sejak tahun 2010 hingga 2024 sedikitnya sudah terjadi 12 kali kejadian kecelakaan speed boat di wilayah Kabupaten Tana Tidung.
“7 diantaranya disebabkan oleh batang atau papan hanyut. Bahkan, dari kejadian kecelakaan tersebut juga terdapat korban jiwa,” ujarnya, disampaikan dalam kegiatan Pekan Konservasi Sungai Sesayap, Senin (29/7/2024).

Berangkat dari keprihatinan tersebut, muncul gagasan pentingnya sinergitas dalam upaya bersama sebagai konservasi Sungai Sesayap dengan melibatkan semua pemangku kepentingan.
Langkah ini bukan untuk menyelesaikan seluruh permasalahan yang ada di daerah aliran sungai (DAS) Sesayap, melainkan setidaknya untuk mengurangi permasalahan yang ada.
Hal ini lah yang kemudian mendasari Peringatan Hari Sungai Nasional ke – 13, Hari Konservasi Alam Nasional ke – 15 dan Hari Jadi Kabupaten Tana Tidung ke – 17 yang dirangkai dengan Pekan Konservasi Sungai Sesayap Tahun 2024.
Baca Juga :Sungai Sesayap Bakal Miliki Pengelolaan Sumber Daya Air
“Dengan tema sungai untuk kesejahteraan bersama, menjadi penegasan bahwa upaya perlindungan dan pengelolaan Sungai Sesayap ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Sekaligus untuk kemaslahatan semua makhluk yang ada di wilayah DAS Sesayap,” katanya.
Rangkaian Pekan Konservasi Sungai Sesayap ini dilaksanakan sejak 29 Juli hingga 6 Agustus 2024 dengan sejumlah agenda kegiatan. Diantaranya, bersih-bersih Sungai Sesayap dengan melibatkan masyarakat, TNI, Polri dan lintas OPD maupun pelaku usaha.
Kemudian penanaman pohon 31 Juli 2024 di Siring Sungai Sesayap Hilir, Masjid Ar Raudha Desa Sepala Dalung, dan Desa Sebawang. Dilakukan juga penanaman 1000 biopori mulai 6 Agustus 2024 di RTH Joesoef Abdullah, Tideng Pale, 5 kecamatan dan beberapa sekolah.
“Biaya pelaksanaan kegiatan ini dibebankan pada APBD dan para mitra Pekan Konservasi Sungai Sesayap,” tuntasnya.(**)